Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedang menyiapkan pembentukan badan usaha pelaksana menyusul perseroan masuk bisnis pengelolaan bandara.
Direktur PT Wijaya Karya Tbk, Mursyid menuturkan, pihaknya masuk bisnis pengelolaan bandara bersama dengan Angkasa Pura I dan Incheon di Bandara Hang Nadim, Batam.
Baca Juga
Konsorsium tersebut telah memenangkan tender Seleksi Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam (Bandara Hang Nadim) dengan masa pengelolaan 25 tahun.
Advertisement
Untuk komposisi dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim itu, Mursyid menuturkan, Angkasa Pura I sebesar 51 persen, Incheon 30 persen dan Wijaya Karya 19 persen.
"Kalau saat ini pembentukan badan usaha dijadwalkan terbentuk akhir November 2021. Harapan April 2022 sudah efektif,” ujar dia saat paparan publik, live, Rabu (8/9/2021).
Ia menuturkan, belanja modal yang akan dipakai untuk bisnis pengelolaan bandara itu Rp 6,9 triliun. “WIKA porsi 19 persen, nilai ekuitas sekitar Rp 170 miliar. Di mana Rp 110 miliar pada 2022, dan sisanya 2023 dan 2024,” kata dia.
Mursyid mengatakan, bisnis pengelolaan bandara ini melakukan renovasi terminal yang sudah ada dan mengelola kargo. "Bandara Hang Nadim, profit sharing ke pemilik bandara 30 persen dan kargo 60 persen,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Disetujui dalam RUPSLB
Sebelumnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya Tbk pada 2 September 2021 membahas mengenai persetujuan Perseroan untuk Penambahan Kegiatan Usaha Utama Perseroan Yang Telah Tertera Dalam Anggaran Dasar Perseroan Sehingga Tidak Mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, sesuai dengan Ketentuan POJK No. 17/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
"Salah satunya adalah Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam yang mana WIKA ikut menjadi pemegang saham di sana,” ujar Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dalam keterangan resmi, Kamis, 2 September 2021.
Bandara Hang Nadim memiliki sejumlah keunggulan kompetitif yaitu runway terpanjang di Indonesia, dan terletak di kawasan free trade zone di regional Asia Tenggara, berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri.
Advertisement