Sukses

Semen Indonesia Incar Penjualan Domestik Tumbuh hingga 5 Persen

Direktur PT Semen Indonesia Tbk, Doddy Sulasmono Diniawan menuturkan, industri semen memiliki karakteristik pada semester II mencatatkan performa lebih tinggi ketimbang semester I.

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR/SIG) mengincar pertumbuhan volume penjualan di pasar domestik 3-5 persen pada 2021. Perseroan berharap kinerja volume penjualan domestik tersebut tercapai belanja pemerintah dan pelonggaran pemberlakuan kebijakan masyarakat (PPKM).

Direktur PT Semen Indonesia Tbk, Doddy Sulasmono Diniawan menuturkan, industri semen memiliki karakteristik pada semester II mencatatkan performa lebih tinggi ketimbang semester I.

Performa kinerja penjualan semen dapat mencapai 55 persen pada semester II 2021, bahkan bisa mencapai 65 persen dari performa setahun. "Ada faktor seasonal di permintaan. Kita berharap sebagai perusahaan manufaktur sangat bergantung pada dari kinerja penjualan paruh kedua," ujar dia, saat paparan publik live 2021, Kamis (9/9/2021).

Selain itu, dampak dari pemberlakuan pembatasan kebiasaan masyarakat (PPKM) juga tidak terlalu mempengaruhi perseroan. Doddy menuturkan, hal itu seiring titik produksi perseroan yang tersebar antara lain di Tuban, Gresik, tetapi juga Cilacap dan Narogong.dan realisasi belanja pemerintah juga akan mendukung target penjualan domestik perseroan.

"Pelonggaran PPKM, akselerasi dari belanja pemerintah sesuai target, kami harapannya tercapai target 3-5 persen. Harapannya tentu itu tercapai dan bottom line akan dipertahankan,"kata dia.

Sedangkan untuk pemasaran ekspor, Perseroan juga mengeksplorasi pasar tujuan baru seperti Afrika dan Amerika Serikat. Perseroan eksplorasi pasar baru juga sebagai antisipasi dampak lockdown di sejumlah negara.

"Terjadi gangguan atau lockdown tujuan pasar yang ada langsung melakukan pengalihan kegiatan penjualan pasar-pasar lain yang terbuka untuk lakukan penyampaian produk ke sana," kata Direktur Marketing dan Supply Chain Semen Indonesia (SIG), Adi Munandir.

Perseroan juga berupaya mempertahankan pangsa pasar dan mengoptimalkan utilisasi pabrik untuk capai efisiensi biaya. Perseroan terus menciptakan peluang melalui inovasi produk dan layanan untuk meningkatkan penjualan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Faktor Pendukung

Saat ini SIG memiliki lima merek yang beredar di pasar Indonesia yaitu Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix dan Semen Andalas serta satu brand di Vietnam yaitu Thang Long Cement.

SIG menawarkan produk semen kantung baik serbaguna, maupun produk semen untuk aplikasi tertentu yang lebih ekonomis, serta berbagai tipe semen curah yang sesuai dengan karakteristik dari tiap jenis proyek sehingga lebih tepat guna dan efisien.

Adi Munandir mengatakan, selain produk semen, SIG juga menyediakan berbagai solusi beton yang telah dikembangkan.

Hal itu antara lain Minimix yang memungkinkan proyek skala kecil menggunakan produk readymix (beton jadi), SpeedCrete yang memungkinkan penyelesaian pengerjaan konstruksi jalan yang lebih cepat dan bebas macet, serta ThruCrete yang dapat menyediakan daerah resapan air dan mengurangi risiko banjir.

“SIG juga mengembangkan solusi untuk mendukung program pengembangan rumah murah melalui DynaHome, yang memungkinkan pembangunan rumah 12 kali lebih cepat dibandingkan pembangunan secara konvensional," kata Adi Munandir.

Dia menuturkan, dari sisi digital, SIG juga telah memiliki tiga platform digital yaitu SobatBangun, AksesToko serta SIG online store yang memudahkan pelanggan mendapatkan pelayanan dalam membangun dan membeli semen, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 dengan berbagai pembatasan aktivitas fisik, ujar Adi.

Pada semester I 2021, volume penjualan SMGR naik 5,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan naik 1,2 persen seiring pertumbuhan volume penjualan.

Pendapatan tercatat Rp 16,21 triliun pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,02 triliun. Laba bersih perseroan naik 29,7 persen menjadi Rp 181,7 miliar pada semester I 2021.