Liputan6.com, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memproyeksikan total produksi tandan buah segar (TBS) akan mengalami kenaikan 19 persen hingga akhir tahun 2021.
Direktur Keuangan PT Sampoerna Agro Tbk, Heri Harjanto mengatakan, keyakinan tersebut seiring dengan cuaca yang membaik. Di sisi lain, kondisi ekonomi baik di dalam negeri maupun di negara lain mulai menunjukkan tren pemulihan, sejalan dengan penanganan pandemi COVID-19 yang juga berjalan dengan baik.
Baca Juga
"Untuk semester II kita lihat tren kenaikan masih ada. Kita juga lihat produksi naik, di Indonesia maupun di Malaysia sudah ada pemulihan tapi terbatas. Jadi dengan dua indikator ini kita masih lihat harga alami menaikkan secara makro,” kata dia dalam press conference public expose live, Jumat (10/9/2021).
Advertisement
Secara internal beberapa upaya intensifikasi yang dilakukan Perseroan masih akan dilanjutkan dan diyakini bisa mempertahankan produksi sampai akhir desember.
Namun demikian, beberapa komponen biaya produksi diperkirakan akan lebih tinggi dari semester I 2021. Total produksi tandan buah segar (TBS) yang termasuk pembelian dari pihak eksternal pada semester II 2021 mencapai 969.131 ton, meningkat 36 persen dibandingkan periode 6M20.
Lonjakan tersebut terutama ditunjang oleh kebun di Sumatera Selatan yang tercatat sebesar 611.700 ton atau melonjak 55 persen. Sedangkan produksi kebun di Kalimantan naik 12 persen hingga mencapai 357.431 ton pada periode yang sama.
"Kita masih lihat secara total produksi TBS kita yoy akan tumbuh mungkin sekitar 16-19 persen dengan lihat kondisi cuaca masih baik, pandemi bisa kontrol,” tandas Heri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham SGRO
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 10 September 2021, saham SGRO naik 1,1 persen ke posisi Rp 1.820 per saham.
Saham SGRO berada di level tertinggi Rp 1.845 dan terendah Rp 1.760 per saham. Total frekuensi perdagangan 21 kali dengan volume perdagangan 690. Nilai transaksi Rp 122,2 juta.
Advertisement