Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski mencatat kinerja positif pada periode 6-10 September 2021, ada 10 saham paling moncer (cemerlang) yang layak dipantau investor.
Selama periode sepekan kemarin, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG terkoreksi 0,52 persen menjadi 6.094,87 dari posisi pekan lalu 6.126,92. Meski pelemahan IHSG terjadi, Pasar Modal Indonesia semakin bergairah dengan hadirnya sembilan emiten baru pekan ini.
Baca Juga
Adapun kesembilan emiten yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia tersebut adalah PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), PT Indo Oil Perkasa (OILS), PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), PT GTS Internasional Tbk (GTSI), PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT).
Advertisement
Selain itu, PT Surba Biru Murni Acetylene (SBMA), PT Global Sukses Tbk (RUNS), PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA). Total perolehan dana yang diraih kesembilan emiten baru tersebut mencapai sebesar Rp 2,35 triliun.
Artikel 10 saham paling perkasa pada 6-10 September 2021, ada OILS hingga KBAG menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu (12/9/2021):
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1.10 Saham Paling Perkasa pada 6-10 September 2021, Ada OILS hingga KBAG
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski mencatat kinerja positif pada periode 6-10 September 2021, ada 10 saham paling moncer (cemerlang) yang layak dipantau investor.
Selama periode sepekan kemarin, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG terkoreksi 0,52 persen menjadi 6.094,87 dari posisi pekan lalu 6.126,92. Meski pelemahan IHSG terjadi, Pasar Modal Indonesia semakin bergairah dengan hadirnya sembilan emiten baru pekan ini.
Adapun kesembilan emiten yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia tersebut adalah PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), PT Indo Oil Perkasa (OILS), PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL), PT GTS Internasional Tbk (GTSI), PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT).
Advertisement
2.Ramayana Lestari Sentosa Tutup 19 Gerai Sejak Semester II 2020
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk telah menutup 19 gerai sejak semester II 2020 hingga 2021. Penutupan gerai tersebut lantaran pandemi COVID-19.
"Semester II 2020 hingga 2021, sudah 19 toko yang kami tutup karena kondisi pandemi COVID-19 sudah tak memadai, bleeding di situ,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Setyadi Surya saat paparan publik live 2021, ditulis Sabtu, 11 September 2021.
Dari 19 gerai yang ditutup tersebut, ada delapan yang merupakan milik PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Perseroan pun berencana akan membuka kembali gerai milik perseroan jika kondisi sudah mendukung.
3.Kurang Cuan, Matahari Pangkas Toko hingga Tersisa 137
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) telah menutup 32 toko sejak 2019. Pada akhir 2019, Perseroan tercatat masih memiliki 169 toko, dan kini hanya tersisa 137 toko.
Chief Financial Officer Matahari Department Store, Niraj Jain mengatakan, alasan sejumlah toko ditutup lantaran tak banyak memberi kontribusi bagi Perseroan. toko-toko yang ditutup itu hanya mampu mencatatkan EBITDA margin sebesar 4,5 persen, atau 2,1 persen dari total EBITDA perusahaan. Serta hanya berkontribusi 8,4 persen atas penjualan kotor.
"Jadi ini mengkonfirmasi bahwa toko-toko itu kurang produktif dan kurang menguntungkan,” kata dia, ditulis Sabtu, 11 September 2021.
Advertisement