Liputan6.com, Jakarta - Pelaku pasar dinilai akan kembali menanti keputusan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Senin, (13/9/2021). Selain itu, harga komoditas yang melemah akan bayangi laju IHSG.
Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, IHSG berpotensi menguat pada awal pekan dengan rentang pergerakan 6.080-6.150.
Baca Juga
Pada awal pekan ini, pelaku pasar akan kembali menanti keputusan perpanjangan PPKM dan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang berpotensi mempengaruhi arah kebijakan the Federal Reserve (the Fed).
Advertisement
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat (AS) mengakhiri pekan lalu dengan pelemahan signifikan pada tiga indeks utama. Investor cenderung mengantisipasi rilis data CPI Amerika Serikat pekan ini yang diperkirakan masih akan menunjukkan laju inflasi tinggi.
"Pergerakan pasar juga terbebani oleh komentar pejabat the Federal Reserve Cleveland yang menginginkan dimulainya tapering akhir tahun ini,” tulis PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sebayang mengatakan, awal pekan ini, tentu menjadi tantangan bagi IHSG. Hal ini seiring indeks Dow Jones yang alami penurunan pada pekan lalu.
Selain itu, sejumlah harga komoditas yang melemah seperti emas, batu bara, dan crude palm oil (CPO). Di sisi lain, yield obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun kembali naik ke level 1,34 persen.
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.051-6.143,” tulis dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihannya, Edwin memilih saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Selain itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Merdeka Copper Tbk (MDKA).
Sedangkan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Advertisement