Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi mengalihkan saham yang dimiliki di PT Penanaman Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Hal ini sekaligus menandai lahirnya holding ultra mikro (UMi).
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, terbentuknya holding ultra mikro ini memberikan kepastian bagi pemegang saham Perseroan terkait sumber pertumbuhan di BRI.
Baca Juga
Dia menuturkan, kepastian ini menjadi penting lantaran pemegang saham pada umumnya ingin investasinya memberikan imbal hasil yang besar di masa mendatang, sesuai kinerja perusahaan yang terus tumbuh.
Advertisement
"Dengan dibentuknya holding ultra mikro, pemegang saham punya kepastian bahwa BRI punya kepastian sumber pertumbuhan. Enggak memaksakan BRI naik ke atas cari yang besar karena sumber pertumbuhannya berasal dari bawah, dari ultra mikro," kata Sunarso dalam video konferensi usai Penandatanganan Akta Inbreng Ultra Mikro BRI, Pegadaian dan PNM, Senin (13/9/2021).
"Adil bagi pemegang saham, ini adalah kepastian sumber pertumbuhan baru,” ia menegaskan.
Tak hanya bagi pemegang saham, pembentukan holding UMi ini juga akan berdampak pada pemangku kepentingan lainnya. Secara garis besar, Sunarso mengatakan Perseroan memiliki tugas untuk ‘create value’. Baik dari sisi ekonomi maupun sosial, tergantung stakeholder.
Misalnya, bagi masyarakat atau nasabah, Perseroan senantiasa menghadirkan jangkauan layanan yang lebih luas dengan pilihan produk yang beragam dan lebih murah. Hal itu karena prosesnya akan lebih efisien sehingga bisa melayanai sebanyak mungkin dengan biaya yang seminimal mungkin.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengasah Kompetensi Karyawan
Untuk pemangku kepentingan lain, seperti karyawan, Sunarso mengatakan ini adalah kesempatan untuk mengasah kompetensi. Sebelumnya karyawan hanya bersaing di lingkup entitas masing-masing, kini bisa menjangkau sekaligus memaksimalkan kompetensinya di lingkungan yang lebih luas.
"Artinya, wadah yang lebih besar jadi tempat yang kondusif untuk kembangkan karir sesuai kompetensinya masing-masing," kata Sunarso.
Sementara sebagai perusahaan pelat merah, BRI juga memiliki value yang diberikan pada negara. Antara lain berupa integrasi data ekonomi masyarakat menengah ke bawah. dengan demikian, diharapkan penyaluran berbagai insentif atau stimulus dapat lebih efisien.
"Bagi pemerintah nanti ekosistem ini akan dengan mudah integrasikan data base grass root ekonomi di bawah. Kalau databasenya bagus penyaluran berbagai stimulus akan lebih efisien," tandasnya.
Advertisement