Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) sejak sesi pertama perdagangan, Senin, 13 September 2021.
BEI menyatakan, suspensi saham DUCK seiring perseroan belum menyampaikan keterbukaan informasi atas permintaan penjelasan bursa serta tidak menghadiri undangan dengar pendapat yang dilaksanakan bursa.
Baca Juga
Oleh karena itu, BEI memutuskan suspensi efek PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek pada 13 September 2021 hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
Advertisement
“Bursa meminta kepada para pemangku kepentingan untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” ujar dia.
Sebelumnya dalam keterbukaan informasi ke BEI pada 23 Juni 2021, perseroan menyampaikan kalau masalah pribadi antara para pemegang saham tidak berhubungan dengan PT Jaya Bersama Indonesia Tbk.
Assistant of Corporate Secretary Divisi Corporate Secretary PT Jaya Bersama Indo Tbk, Herni S.Agung menulis, dalam hal hal tertundanya atau belum disampaikanya laporan tahunan Perseroan 31 Desember 2020 disebabkan oleh karena beberapa karyawan mengundurkan diri karena dampak bisnis perusahaan terhadap pandemi COVID-19.
“Dan beberapa karyawan mengalami gangguan kesehatan karena wabah COVID-19 tersebut dan mengakibatkan proses pelaporan tertunda,” tulis dia.
“Saat ini kami dalam proses finalisasi dengan pihak auditor independent. Tidak ada keterkaitan antara pelaporan dengan masalah pribadi pemegang saham,”
Adapun perseroan hingga kini belum sampaikan laporan keuangan 2020 dan 30 Juni 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemegang Saham Perseroan
PT Jaya Bersama Indo Tbk bergerak di usaha perdagangan, industri dan jasa. Pemegang saham perseroan per 31 Agustus 2021 antara lain BBH Luxembourg sebesar 6,60 persen, PT Asia Kuliner Sejahtera sebesar 6,39 persen, masyarakat sebesar 86,99 persen dan Itek Bachtiar sebesar 0,0024 persen.
Advertisement