Sukses

IHSG Bergerak di Zona Merah, Sektor Saham Keuangan Pimpin Pelemahan

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu, 15 September 2021, IHSG turun enam poin ke posisi 6.123,91.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada awal sesi perdagangan Rabu (15/9/2021). Pelemahan IHSG itu terjadi di tengah aksi beli investor asing.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun enam poin ke posisi 6.123,91. Pada pukul 09.04 WIB, IHSG susut 0,14 persen ke posisi 6.120. IHSG pun bergerak turun 0,34 persen ke posisi 6.108. Indeks LQ45 susut 0,48 persen ke posisi 866. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.125,33 dan terendah 6.102. Sebanyak 203 saham melemah sehingga menekan IHSG. 185 saham menguat dan 187 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 252.327 kali dengan volume perdagangan 4,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 100,60 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.242.

Secara sektor saham, sebagian besar indeks sektoral saham melemah. Indeks sektoral IDXproperty susut 0,39 persen, IDXfinance tergelincir 0,50 persen dan IDXhealth susut 0,38 persen. Indeks sektoral IDXenergy menguat 0,66 persen, IDXnonsiklikal menanjak 0,30 persen dan IDXtransportasi mendaki 0,29 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham ASMI naik 25 persen

-Saham TEBE naik 24,62 persen

-Saham FISH naik 19,78 persen

-Saham TRUE naik 19,63 persen

-Saham BIKA naik 14,49 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham BBHI turun 6,99 persen

-Saham RELI turun 6,92 persen

-Saham OILS turun 6,92 persen

-Saham LABA turun 6,79 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 54 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 15,5 miliar

-Saham ASII senilai Rp 11 miliar

-Saham BFIN senilai Rp 9,7 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 6,6 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 7,7 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 7,3 miliar

-Saham MSIN senilai Rp 6,9 miliar

-Saham BABP senilai Rp 6,3 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 4,2 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia kompak melemah. Indeks Hang Seng turun 0,54 persen, indeks Nikkei melemah 0,52 persen, indeks Shanghai tergelincir 0,11 persen, indeks Singapura susut 0,64 persen dan indeks Taiwan merosot 0,54 persen. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,25 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) mereda di 5,3 persen yoy pada Agustus 2021. Angka ini lebih kecil dari harapan 5,4 persen yoy.

Selain itu, meningkatnya ketidakpastian kemungkinan kenaikan pajak perusahaan untuk membiayai paket pengeluaran USD 3,5 triliun, memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya COVID-19.

Saham-saham yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi turun dengan saham Bank of America dan GE masing-masing turun 2,6 persen dan 3,9 persen.

Saham Apple susut 1 persen setelah meluncurkan iPhone 13 baru di acara produk musim gugur tahunannya. Sementara harga Brent terus menembus USD 73-74 pada tanda-tanda badai lain yang dapat pengaruhi produksi di Texas setelah Badai Ida mendatangkan malapetaka di pantai Teluk.