Sukses

Garap IPO Unicorn, Ini yang Perlu Diperhatikan Calon Penjamin Emisi

PT Mandiri Sekuritas menyebutkan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat menjadi penjamin emisi IPO unicorn.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas (Mansek) menjadi salah satu penjamin emisi dari initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana PT Bukalapak.com atau Bukalapak (BUKA).

Dalam aksi tersebut, Bukalapak menunjuk empat empat penjamin emisi (underwriter). Antara lain PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek. Serta PT Buana Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek bersama Mansek.

Belajar dari IPO Bukalapak tersebut, Kepala Divisi Investment Banking - Capital Market 2 Mandiri Sekuritas, Primonanto Budi Atmojo menyebutkan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat menjadi penjamin emisi IPO unicorn. Pertama, kekuatan finansial.

“Kenapa ini sangat penting, karena pada umumnya suatu transaksi di mana di situ juga terlibat beberapa international selling agent, UBS dan Bank of America (BofA). Biasanya mereka masuk hanya sebagai selling agent, tidak sebagai penjamin emisi,” kata dia dalam Webinar AMVESINDO “Perjalanan Startup Menuju IPO”, ditulis Jumat, (17/9/2021).

"Sehingga porsi penjaminan mereka mereka biasanya dititipkan kepada penjamin emisi lokal yang ikut dalam aksi tersebut,” Primonanto menambahkan.

Sebagai gambaran, dari sekitar Rp 21 triliun dana yang diperoleh dari Bukalapak, Mansek mendapat titipan untuk meng-underwrite porsi milik BofA. Sehingga total Mansek mengunderwrite sekitar Rp 9 triliun.

“Hal ini tidak mudah. Karena OJK itu akan meminta bukti kecukupan dana dari sekuritas yang menjamin suatu transaksi tersebut. Sehingga kami perlu memberikan bukti bahwa kami memiliki cukup dana untuk underwrite sekitar Rp 9 triliun tadi,” ujar dia

“Sehingga memilih sekuritas yang tepat dan memiliki kekuatan financial yang baik menjadi salah satu kewajiban untuk IPO yang besar,” imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Akses Investor

Kedua, yakni akses ke investor. Baik dalam maupun luar negeri. PT Mandiri Sekuritas mengaku sudah jago untuk menggaer investor di kawasan Asia Tenggara.

Namun, perlu upaya lebih untuk menggaet investor dari AS dan Eropa. Beruntungnya, Mandiri Sekuritas memiliki kerja sama dengan salah satu institusi keuangan yang beroperasi di AS, sehingga bisa membantu memperluas cakupan investor di kawasan tersebut.

"Kami saat ini bekerja sama dengan Jefferies, suatu institusi keuangan di AS yang bergerak di brokerage, aset manajemen, dan investment. Mereka itu memiliki akses untuk investor US dan Eropa. Sehingga melalui kerja sama ini jumlah investor yang tadinya mungkin tidak terlalu banyak yang bisa kami akses di US dan Erope menjaidlebih besar,” tutur  dia.

Primonanto mengatakan, hal itu terbukti  saat IPO Bukalapak. Hampir setengah dari investor institusi masuk melalui Mandiri Sekuritas. Terakhir, yakni hubungan baik dengan Regulator dan SRO. Hal ini untuk memudahkan perusahaan sekuritas melakukan registrasi.

"Karena di saat registrasi, tentunya nanti akan dimintakan klarifikasi-klarifikasi. Baik dari OJK maupun dari Bursa. Dan hubungan kami yang baik ini membantu proses di mana diskusi menjadi lebih lancar, lebih cair," kata dia.

Selain itu, Primonanto mengatakan, Mandiri Sekuritas selama ini turut andil dalam sosialisasi aturan baru yang diluncurkan Bursa. Termasuk yang saat ini sedang digodok bersama OJK terkait dual class share dengan multiple voting shares (MVS) yang memungkinkan para pendiri unicorn atau decacorn menjaga pengendaliannya.