Liputan6.com, Jakarta - Investasi di pasar modal menjanjikan keuntungan menarik. Namun, jika salah langkah, harga saham yang anjlok bisa menjadi pukulan telak dan bisa menghancurkan kondisi finansial seorang investor. Untuk memitigasi risiko tersebut, investor dianjurkan untuk cermat dalam menyusun portofolio sahamnya.
Lebih dari lima tahun berkecimpung di pasar modal, Co-Founder & Chief Marketing Officer Ternak Uang Timothy Ronald berbagi tips untuk menyusun portofolio di pasar modal agar dapat cuan. Pertama, ia mengatakan investor tidak harus selalu mengikuti teori.
Baca Juga
Bagi seseorang yang baru akan memulai terjun di pasar modal, sudah menjadi hal yang wajar apabila langkah mereka berpijak pada teori-teori dalam dunia saham.
Advertisement
Artikel jurus jitu susun portofolio saham supaya cuan menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, (19/9/2021).
1.Jurus Jitu Susun Portofolio Saham Supaya Cuan
Investasi di pasar modal menjanjikan keuntungan menarik. Namun, jika salah langkah, harga saham yang anjlok bisa menjadi pukulan telak dan bisa menghancurkan kondisi finansial seorang investor. Untuk memitigasi risiko tersebut, investor dianjurkan untuk cermat dalam menyusun portofolio sahamnya.
Lebih dari lima tahun berkecimpung di pasar modal, Co-Founder & Chief Marketing Officer Ternak Uang Timothy Ronald berbagi tips untuk menyusun portofolio di pasar modal agar dapat cuan. Pertama, ia mengatakan investor tidak harus selalu mengikuti teori.
Bagi seseorang yang baru akan memulai terjun di pasar modal, sudah menjadi hal yang wajar apabila langkah mereka berpijak pada teori-teori dalam dunia saham.
Berita selengkapnya baca di sini
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2.Sejarah Indosat, Dikenal Melalui IM3 hingga Merger dengan Tri
Ooredoo QSPC dan CK Hutchison Holdings Limited menandatangani kesepakatan merger untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia yaitu PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I).
Perusahaan hasil merger ini akan bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison) dan masih akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh perusahaan induk masing-masing, yakni Ooredoo Group dan CK Hutchison melalui Ooredoo Hutchison Asia, nama baru Ooredoo Asia.
CK Hutchison akan mendapatkan 50 persen saham dari Ooredoo Asia, dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33 persen saham di Ooredoo Asia.
Advertisement
3.S&P Global Paparkan Risiko Bitcoin Jadi Alat Pembayaran di El Salvador
El Salvador, salah satu negara yang adopsi bitcoin jadi alat pembayaran sah. Lembaga pemeringkat S&P Global menilai langkah El Salvador tersebut berdampak negatif.
Banyak risiko yang harus ditanggung El Salvador atas tindakan pengadopsian bitcoin. S&P Global menyatakan, risiko utama adalah dapat mengancam harapan El Salvador terkait dukungan program dari Badan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund), naiknya kerentanan fiskal hingga merugikan bank-bank di negara tersebut. Hal itu terjadi
karena tercipta ketidaksesuaian mata uang ketika mereka memberikan pinjaman dalam hal ini berkaitan dengan uang tunai dan saat pembayaran pinjaman dalam bentuk bitcoin.
Berita selengkapnya baca di sini
Â