Sukses

Saat Kabar Akuisisi Angkat Saham Emiten Pengelola Ranch Market

Saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) sempat menguat setelah kabar Blibli bakal akuisisi 51 persen saham RANC.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) menyita perhatian pasar pada pekan ini. Kabar PT Global Digital Niaga atau lebih dikenal dengan nama Blibli.com yang akan akuisisi saham pengelola gerai Ranch Market ini mengangkat harga saham RANC.

Mengutip data RTI, saham RANC naik 3,14 persen  ke posisi Rp 2.300 per saham pada 13-17 September 2021. Saham RANC sempat berada di level tertinggi Rp 2.700 dan terendah Rp 2.180 per saham. Total volume perdagangan 47.014.400 saham.

Pada awal pekan ini, saham RANC dibuka melemah 1,35 persen ke posisi Rp 2.200 per saham. Saham RANC stagnan di posisi Rp 2.200 pada 14 dan 15 September 2021. Saham RANC melambung 10 persen ke posisi Rp 2.420 per saham. Total volume perdagangan saham 21.21.316.700 dengan total frekuensi perdagangan 5.931 kali dan nilai transaksi Rp 52,3 miliar.

Namun, penguatan saham RANC hanya sementara. Jelang akhir pekan, saham RANC turun 4,96 persen ke posisi Rp 2.300 per saham. Saham RANC berada di level tertinggi Rp 2.520 dan terendah Rp 2.270 per saham. Total volume perdagangan 13.141.100 saham dengan nilai transaksi Rp 31,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 4.640 kali.

Saham RANC naik pada Kamis 16 September 2021 seiring PT Global Digital  Niaga atau lebih dikenal Blibli akan akuisisi 51 persen saham perseroan.

Jika dilihat sepanjang 2021, saham RANC sudah melambung 427,52 persen. Saham RANC berada di level tertinggi Rp 2.700 dan terendah Rp 406 per saham. Total volume perdagangn 675.032.400. Nilai transaksi Rp 793,1 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 129.981 kali.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Blibli Bakal Akuisisi 51 Persen Saham RANC

Sebelumnya, PT Global Digital Niaga atau lebih dikenal dengan Blibli.com akan akuisisi saham RANC dari tujuh pihak antara lain PT Wijaya Sumber Sejahtera, PT Prima Rasa Inti, PT Gunaprima Karyaperkasa, PT Ekaputri Mandiri, Dr David Kusumodjojo, Suharno Kusumodjojo dan Harman Siswanto.

PT Global Digital Niaga telah teken perjanjian pengikatan pembelian saham dalam PT Supra Boga Lestari Tbk dengan tujuh pihak tersebut pada 15 September 2021. Jumlah saham RANC yang akan diambilalih sebesar 797.888.628 saham atau setara 51 persen dari total modal ditempatkan dan disetor PT Supra Boga Lestari Tbk. Adapun nilai transaksi belum disebutkan dalam pengumuman tersebut.

Langkah akuisisi saham RANC itu seiring Blibli.com berupaya mempercepat pengembangan dan perluasan ekosistem bisnis sebagai perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia.

"Kami telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham (PPPS) dalam PT Supra Boga Lestari Tbk (SBL)," ujar CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis pekan ini.

Ia menuturkan, bagi perseroan, formula terpenting menjalankan bisnis adalah kualitas layanan, inovasi dan kolaborasi.

“Diperkuat dengan ekosistem teknologi bisnis menyeluruh yang mencakup B2C, B2B, B2B2C, dan B2G, Blibli terus fokus membangun kepercayaan, memberikan pengalaman ritel terbaik, memastikan pemenuhan kebutuhan pelanggan, memberdayakan mitra bisnis, dan menciptakan inovasi solusi nyata," ujar dia.

PT Global Digital Niaga  teken perjanjian pengikatan pembelian saham dalam PT Supra Boga Lestari Tbk dengan tujuh pihak pada 15 September 2021. Jumlah saham RANC yang akan diambilalih sebesar 797.888.628 saham atau setara 51 persen dari total modal ditempatkan dan disetor PT Supra Boga Lestari Tbk. Adapun nilai transaksi belum disebutkan dalam pengumuman tersebut.

Ia menuturkan, rencana strategis ini sejalan dengan langkah Blibli menumbuhkan bisnis yang sudah solid dengan menjadi solusi bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada di dalam ekosistem Blibli.

"Blibli yakin dengan reputasi, kinerja dan potensi SBL yang positif, semakin memantapkan peluang dalam membesarkan pangsa pasar yang akhirnya memacu pertumbuhan bisnis kedua pihak,” tutur dia.

 

3 dari 4 halaman

Supra Boga Lestari Kelola Ranch Market dan Farmers Market

Adapun PT Supra Boga Lestari Tbk, emiten yang mengelola Ranch Market dan Farmers Market. Mengutip laporan keuangan perseroan pada 30 Juni 2021, PT Supra Boga Lestari Tbk melakukan penawaran umum sebanyak 31.897.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan mendapatkan izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada saat itu, 30 Mei 2012.

Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 500. Dengan demikian total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 156,44 miliar. Perseroan pun mencatatkan saham perdana pada 7 Juni 2012.

Mengutip laman Ranch Market, PT Supra Boga Lestari Tbk berdiri pada  27 Mei 1997 Saat itu kegiatan usaha utamanya bergerak di bidang perdagangan ritel modern.

Meski sudah berdiri sejak tahun 1997, perusahaan ini baru menjalankan kegiatan usaha pada Januari 1998 dengan membuka gerai Ranch Market di Jakarta. Ranch Market merupakan supermarket pertama dengan lisensi waralaba dari Ranch Market USA. Sehingga formatnya masih original seperti Ranch Market USA.

Ranch Market hadir sebagai supermarket yang menawarkan produk-produk berkualitas tinggi dan unik, sesuai dengan taglinenya “It’s a Balanced Life”. Konsumen yang menjadi target adalah masyarakat dengan pengasilan tinggi. Karena dirancang untuk masyarakat kelas menengah sampai kelas atas, Rench market menghadirkan kualitas pelayanan premium. Sehingga timbul kepuasan dan loyalitas dari konsumen terhadap Ranch Market.

 Produk yang ditawarkan tentu memiliki kualitas tinggi produk yang sesuai dengan gaya hidup sehat. Seperti produk organik, gluten free product dan dietary product selalu dihadirkan dan ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu.

Pada 2007, PT Supra Boga Lestari mengalami perkembangan yang baik. Terbukti dengan dibukanya Farmers Market yaitu perusahaan berkonsep supermarket yang tak jauh beda dengan pendahulunya yaitu Rench Market dengan target konsumen dari kelas menengah dan menengah ke atas.

Farmers Market memiliki tagline “ “Fresh and Friendly”. Supermarket didesain untuk konsumen kelas menengah. Maka produk yang ditawarkan pun memiliki kualitas tinggi.

Farmers Market berkomitmen untuk selalu menyediakan produk yang segar dan berkualitas tinggi dan memberikan pelayanan yang prima.

Seiring berjalannya waktu, Rench Market terus mengalami perubahan dan penyesuaian dengan pasar dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Tak lain agar tetap bisa bertahan. Pada 2010, Rench Market melakukan pemutusan perjanjian lisensi (termination agreement) dengan Rench Market USA.

Sejak saat itu, PT Supra Boga Lestari Tbk resmi menggunakan merk Rench Market di Indonesia dan terpisah dari induknya (Ranch Market USA). Hal itu tentu didapat berdasarkan hasil perjanjian guna memperoleh ijin penggunaan merk sendiri.

PT Supra Boga Lestari kembali meluncurkan anak perusahaannya pada 2019 yaitu the Gourmet by Ranch Market dan Day2Day by Farmers Market. Praktis perusahaan ini memiliki empat brand supermarket, yaitu Rench Market, Farmers Market, the Gourmet by Ranch Market dan Day2Day by Farmers Market. Masing-masing brand memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri.

Pada awal 2020, Perusahaan telah mengoperasikan 48 toko, yang terdiri dari 16 Ranch Markets, 29 Farmers Markets, 1 The Gourmet by Ranch Market dan 2 Day2Day oleh Farmers Market, yang berlokasi di beberapa kota di Jakarta, Jabodetabek, Surabaya, Malang, Balikpapan, Samarinda, Pekanbaru, Ambon, Dumai,Palembang.

4 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan Semester I 2021

Berdasarkan laporan keuangan semester I 2021, pada 30 Juni 2021 dan 31 Desember 2020 perseroan mencatat jumlah karyawan tetap perusahaan dan entitas anak masing-masing sejumlah 902 orang dan 882 orang (tidak diaudit).

Lalu bagaimana kinerja Supra Boga Lestari hingga semester I 2021?

PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mencatat pendapatan bersih Rp 1,48 triliun selama Januari-Juni 2021. Realisasi pendapatan itu turun 7,54 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,60 triliun. Beban pokok pendapatan susut 7,99 persen menjadi Rp 1,08 triliun pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun.

Dengan demikian laba bruto merosot 6,3 persen dari Rp 424,95 miliar pada semester I 2020 menajdi Rp 398,17 miliar pada semester I 2021.

Perseroan mencatat kenaikan sejumlah beban antara lain beban penjualan dari Rp 215,08 miliar semester I 2020 menjadi Rp 224,84 miliar apda semester I 2021. Beban umum dan administrasi naik dari Rp 154,21 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 160,27 miliar pada semester I 2021. Beban keuangan naik dari Rp 8,98 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 11,70 miliar pada semester I 2021.

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 67,08 persen menjadi Rp 17,77 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumya Rp  53,24 miliar. Laba per saham kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 11 pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 34.

Total liabilitas tercatat naik dari Rp 774,62 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp 780 miliar pada 30 Juni 2021. Ekuitas perseroan susut menjadi Rp 515,34 miliar pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 544,50 miliar.

Total aset pun tercatat Rp 1,29 triliun pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 1,31 triliun. Perseroan kantongi kas  dan setara kas sebesar Rp 171,49 miliar pada 30 Juni 2021.

 

Reporter: Ayesha Puri