Sukses

Prediksi IHSG di Tengah Sentimen The Fed dan Evergrande

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, IHSG sedang alami penguatan secara teknikal setelah berada dalam tekanan.

Liputan6.com, Jakarta - Sentimen hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dan kekhawatiran terhadap potensi gagal bayar utang pengembang China Evergrande membayangi laju IHSG pekan ini.

Analis PT Sucor Sekuritas, Hendriko Gani menuturkan, sentimen Evergrande jika dibiarkan berlarut ada potensi terjadinya krisis likuiditas pada bank-bank di China akibat potensi gagal bayar Evergrande. Hal ini bisa memicu aliran dana keluar dari bursa saham global. Akan tetapi, ia menilai sentimen Evergrande hanya sementara. "So far masih sementara. Kita ikuti lagi perkembangannya,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (22/9/2021).

Hendriko menuturkan, pelaku pasar juga menanti rilis rapat the Fed yang berlangsung dua hari pada 21-22 September 2021. Ia prediksi, jika the Fed umumkan langkah tapering, ada kemungkinan berdampak negatif ke pasar saham.

Namun, ia melihat IHSG masih kuat seiring IHSG masih dapat bertahan di level 6.000. "Kita akan lihat lagi respons pasar saham setelah FOMC,” ujar dia.

Hendriko menuturkan, IHSG akan bervariasi pada pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.000-6.113 selama sepekan.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, IHSG sedang alami penguatan secara teknikal setelah berada dalam tekanan.

Selama level resistance terdekat belum mampu ditembus, IHSG berpotensi kembali melemah. Selain itu, fluktuaktif harga komoditas dan nilai tukar rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap gerak IHSG seiring kondisi sektor riil masih melambat.

Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.969-6.202 pada Kamis, 23 September 2021. "IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Selain itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).