Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menyatakan potensi gagal bayar oleh Evergrande tidak akan banyak paparan langsung ke Amerika Serikat (AS).
Ketua the Fed, Jerome Powell menyatakan, masalah utang raksasa properti Evergrande khusus untuk China. Powell menyatakan, pihaknya tidak melihat paralel dengan sektor korporasi AS. Implikasi Evergrande tidak banyak paparan langsung ke Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
"Bank-bank besar China tidak terlalu terekspos, tetapi Anda akan khawatir itu akan mempengaruhi kondisi keuangan global melalui saluran kepercayaan global dan hal semacam itu,” ujar Powell kepada wartawan, dikutip dari Antara, Kamis (23/9/2021).
Ia menambahkan, pihaknya tidak akan menarik paralel dengan sektor korporasi AS. Powell menuturkan, pandemi COVID-19 yang terjadi sejak tahun lalu, the Fed khawatir tentang gelombang gagal bayar oleh perusahaan-perusahaan yang sangat berpengaruh, mencatat hal itu tidak terwujud secara signifikan karena Undang-Undang CARES (Coronavirus Aid, Relief, and Economic Security) AS dan tindakan oleh bank sentral.
"Saat ini, tingkat gagal bayar perusahaan sangat, sangat rendah,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Evergrande Punya Utang Sangat Tinggi
Powell menuturkan, Evergrande China punya utang yang sangat tinggi untuk ekonomi pasar yang sedang berkembang. Pemerintahnya memberlakukan batasan baru untuk perusahaan dengan leverage tinggi.
Pada Rabu, 22 September 2021, Evergrande menyatakan setuju menyelesaikan pembayaran bunga pada obligasi domestik. Sedangkan bank sentral China menyuntikkan uang tunai ke dalam sistem perbankan. Hal ini untuk sementara menenangkan ketakutan investor akan penularan yang telah menekan ekuitas dan aset berisiko lainnya pada awal pekan.
Advertisement