Liputan6.com, Jakarta - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) teken pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada 21 September 2021.
Mengutip keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/9/2021), PT Barito Pacific Tbk mendapatkan fasilitas kredit berdasarkan perjanjian fasilitas dan treasury line dari BNI USD 125 juta atau sekitar Rp 1,78 triliun (asumsi kurs Rp 14.244 per dolar AS) dan USD 20 juta atau sekitar Rp 284,89 miliar. Total pinjaman yang diraih USD145 juta atau sekitar Rp 2,06 triliun.
Pinjaman berdasarkan perjanjian fasilitas itu akan jatuh tempo 84 bulan setelah diteken perjanjian fasilitas. Sedangkan fasilitas treasury line akan berakhir 12 bulan sejak diteken perjanjian fasilitas treasury line.
Advertisement
Baca Juga
Seluruh dana pinjaman itu akan digunakan untuk melunasi seluruh utang kepada Bangkok Bank Public Company Limited pada 19 Desember 2019. Selain itu, melunasi obligasi seri A yang diterbitkan perseroan dalam rangka penawaran umum berkelanjutan I tahap III pada 2020 yang jatuh tempo pada 18 Desember 2021.
Perseroan menyebutkan pinjaman itu dijamin dengan gadai atas saham yang dimiliki perseroan dalam PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Adapun transaksi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi berdasarkan POJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan.
Direktur PT Barito Pasific Tbk, Diana Arsiyanti menuturkan, pinjaman itu akan mengurangi biaya dan memperkuat posisi keuangan.
"Dengan diperolehnya pinjaman dari BNI tersebut, perseroan dapat mengurangi biaya bunga secara keseluruhan, serta semakin memperkuat posisi keuangan dengan penataan waktu pinjaman,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham BRPT
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 23 September 2021, saham BRTP naik 1,53 persen ke posisi Rp 955 per saham. Saham BRPT dibuka naik lima poin ke posisi Rp 985 per saham.
Saham BRPT berada di level tertinggi Rp 1.015 dan terendah Rp 985 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.794 kali dengan volume perdagangan 320.549. Nilai transaksi Rp 32 miliar.
Advertisement