Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Selasa (28/9/2021). Hal ini seiring minim sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG.
Hal itu disampaikan CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya dalam catatannya. Ia menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bergerak melemah.
Hingga kini IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang karena masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG. Akan tetapi, momentum dari pergerakan yang fluktuaktif di dalam pergerakan IHSG dapat dimanfaatkan bagi investor jangka pendek, menengah dan panjang.
Advertisement
"Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan.IHSG akan bergerak di kisaran 5.969-6.202,” ujar dia.
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup koreksi 0,4 persen ke posisi 6.122 dan diiringi dengan tekanan jual cukup besar pada Senin, 27 September 2021. Pihaknya memperkirakan, IHSG masih berada pada bagian dari wave (iii) pada skenario hitam, sehingga IHSG masih cenderung koreksi untuk menguji level 6.060-6.100.
Ia menuturkan, dapat dicermati posisi 5.996 sebagai support, bila masih mampu berada di atas support, IHSG berpeluang menguat kembali menguji resistance 6.170-6.200.
"Tetap waspada apabila IHSG kembali terkoreksi agresif ke bawah 5.996 dan 5.982, apabila hal ini terjadi, IHSG masih akan koreksi 5.850-5.900,” ujar dia.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 5.996,5.982 dan resistance 6.170,6.263 pada Selasa pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Astra International Tbk (ASII).
Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).
Advertisement