Sukses

Profil Ferrymount Invesments Ltd, Investor yang Beli 5 Persen Saham EXCL dari Axiata

Axiata Investment (Indonesia) Sdn Bhd menjual saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebesar 5 persen kepada Ferrymount Investments Limited.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yaitu Axiata Investment (Indonesia) Sdn Bhd menjual saham EXCL kepada Ferrymount Investments Limited (FIL).

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 27 September 2021, direksi Axiata menyampaikan Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AIISB), anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh perusahaan mengadakan perjanjian jual beli (SPA) dengan Ferrymount Investments Limited (FIL), Procap Partners Ltd dan Tiga Investments Pte Ltd terkait penjualan 533.409.349 saham EXCL.

Penandatanganan perjanjian jual beli saham itu dilakukan pada 27 September 2021. Harga penjualan saham Rp 2.700 per saham. Jumlah saham EXCL yang dilepas AIISB tersebut setara 5 persen kepemilikan saham di EXCL. Nilai penjualan saham setara Rp 1,44 triliun.

Sebelum pelepasan saham EXCL tersebut, AIISB memiliki 66,5 persen saham EXCL. Adapun Procap dan Tiga Investments bertindak sebagai penjamin yang akan menjamin tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali pelepasan oleh pembeli dari kewajibannya berdasarkan SPA.

Lalu siapakah Ferrymount Investments Limited, investor yang membeli saham EXCL dari Axiata ini?

Mengutip keterbukaan informasi BEI, Ferrymount Investments Limited (FIL), perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Island. Procap dan George Raymond Zage III masing-masing memiliki secara tidak langsung 2/3 dan 1/3 saham yang ditempatkan di FIL.

Procap didirikan berdasarkan hukum British Virgin Island. Procap investasi di berbagai perusahaan yang fokus di teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara. Procap termasuk berinvestasi di Provident Growth Fund dan grup GoTo.

Pendiri Procap juga memiliki ragam investasi signifikan di Indonesia termasuk di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Tiga pendiri dan pemegang saham Procap antara lain Winato Kartono, Gavin Arnold Caudle dan Hardi Wijaya Liong. Adapun Hardi Wijaya Liong juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.

Sementara itu, Tiga Investments adalah perusahan yang didirikan oleh George Raymond Zage III pada November 2017 di bawah hukum Singapura. Zage aktif sebagai konsultan dan investor di Indonesia lebih dari 25 tahun dan mendirikan Tiga Investments.

Ia mendirikan Tiga Investments setelah meninggalkan posisi sebagai CEO Farallon Capital Asia Pte Ltd. Selama di Farallon, Zage memimpin profil investasi termasuk BCA, Semen Gresik, Protelindo, dan Gojek sebagai, di mana ia sebagai Dewan Komisaris.

Tiga Investments fokus untuk investasi jangka panjang di perusahaan publik dan tertutup serta aktif menjadi investor di sektor teknologi Indonesia. Tiga Investments juga berpartisipasi dalam Special Purposes Acquisition Companies (SPAC) atau perusahaan akuisisi tujuan khusus dan menjadi sponsor dari Tiga Acquistion Corp yang tercatat di bursa efek New York.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Alasan Axiata Lepas Saham EXCL

Adapun Axiata menilai pelepasan saham EXCL ini untuk akses kemitraan bisnis antara Procap dan Tiga Investments sehingga menempatkan operasional XL dalam pijakan lebih baik dalam waktu dekat.

Pada saat bersamaa, Procap dan Tiga Investments akan berhubungan dengan ekosistem digital Indonesia sehingga memungkinkan XL untuk terlibat aktif dan mengembangkan lebih lanjut layanan digital dan nilai tambah untuk menawarkan nilai tambahan kepada 58 juta pelanggan sehingga meningkatkan pengalaman pengguna.

Pelepasan saham EXCL ini akan selesai pada Oktober 2021.FIL telah memberikan opsi AIISB untuk membeli 533.409.349 saham XL dari FIL senilai Rp 2.700 per saham (call option).

Call option dapat dijalankan oleh AIISB dalam tiga bulan harga saham XL kurang dari Rp 2.300 per saham pada 31 Maret 2022 atau 30 Juni 2022. Call option akan hangus jika tiga bulan saham EXCL melebih Rp 3.300 selama periode 1 Januari-30 Juni 2022.