Liputan6.com, Jakarta Menyusul pengumuman penggabungan bisnis FinAccel sebagai proses untuk menjadi perusahaan publik, tiga investor FinAccel yaitu MDI Ventures, Cathay Innovation, dan Endeavour Catalyst ikut berinvestasi ke PIPE (Private Investment in Public Equity). Menjadikan total komitmen PIPE lebih dari USD 125 juta atau sekitar Rp 1,79 triliun (kurs 14.317 per dolar AS).
Pendanaan PIPE tambahan yang diterima FinAccel memperkuat dukungan solid yang telah diterima perusahaan dari para investornya selama proses persiapan IPO melalui skema SPAC.
Informasi saja, FinAccel, perusahaan induk Kredivo mengumumkan rencana melantai di bursa Bursa Amerika Serikat lewat Special Purpose Acquisition Company (SPAC), dengan VPC Impact Acquisition Holdings II (NASDAQ: VPCB) sebagai Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang didukung oleh Victory Park Capital (VPC).
Advertisement
Pencapaian bisnis Kredivo yang konsisten telah menarik perhatian beberapa investor terkemuka di Indonesia. Termasuk MDI Ventures, anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di corporate venture capital.
“Sejak pendanaan pertama MDI pada putaran Seri B perusahaan lalu, kami terus terkesan dengan visi manajemen dalam membangun platform kredit konsumen digital berbasis AI terbesar di Indonesia lewat pemanfaatan data alternatif,” ungkap Donald Wihardja, CEO MDI Ventures dalma keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (30/9/2021).
“Kami juga berharap kemitraan strategis dan komersial kami dengan Kredivo akan terus berkembang secara berkelanjutan dari waktu ke waktu,” imbuhnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Komisaris Baru
Perusahaan juga mengumumkan tiga jajaran baru Dewan Komisaris Kredivo Indonesia. Menunggu persetujuan regulator, Arsjad Rasjid, Darmin Nasution dan Karen Brooks berperan sebagai Dewan Komisaris Kredivo Indonesia. Ketiga orang itu akan membantu perusahaan khususnya dalam perencanaan pertumbuhan strategis dan perluasan pasar.
Dalam pernyataan bersama, Arsjad, Darmin, dan Karen mengatakan, ”Kami bangga bergabung dengan Kredivo dalam misinya untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia,”
Meski terjadi peningkatan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia masih menjadi salah satu pasar unbanked terbesar di dunia. Sistem penilaian kredit yang inovatif dan berbasis kecerdasan buatan dari Kredivo, telah memungkinkan Kredivo untuk melayani hampir 4 juta pelanggan hingga saat ini.
“Kami yakin Kredivo siap untuk memberikan dampak bagi puluhan juta pelanggan selama beberapa tahun ke depan. Sebagai Dewan Komisaris, kami berkomitmen untuk membantu Kredivo mencapai tujuan ini,” lanjut mereka.
Advertisement