Sukses

Sinarmas Agro Tawarkan Obligasi Rp 2,5 Triliun dengan Bunga 6-9 Persen

Obligasi senilai total Rp 2,5 triliun ini merupakan bagian dari plafon Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi SMAR dengan total Rp 5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sinarmas Agro Resources dan Technology Tbk (SMART) (SMAR) menawarkan obligasi dengan total Rp 2,5 triliun dalam tiga seri, A, B dan C dengan bunga berturut-turut sebesar 6 persen, 8,5 persen dan 9 persen.

Hal tersebut disampaikan perseroan melalui prospektusnya kepada regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/10/2021).

Obligasi senilai total Rp 2,5 triliun ini merupakan bagian dari plafon Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi SMAR dengan total Rp 5 triliun yang telah disetujui pemegang saham sebelumnya.

Obligasi ini diberi nama Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap II Tahun 2021, yang dibagi atas tiga seri yaitu:

- Seri A, dengan nilai total Rp 477 miliar, bertenor 370 hari kalender sejak tanggal penerbitan emisi, dengan bunga sebesar 6 persen per tahun.

- Seri B, dengan nilai total Rp 1,065 triliun, bertenor tiga tahun sejak tanggal emisi, dengan bunga 8,5 persen per tahun.

- Seri C, dengan nilai total Rp 958 miliar, bertenor lima tahun sejak tanggal emisi, dengan bunga 9 persen per tahun.

Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi.

Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada 19Januari 2022, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada 29 OKtober 2022 untuk Obligasi Seri A, pada 19 Oktober 2024 untukObligasi Seri B dan pada 19 Oktober 2026 untuk Obligasi Seri C.

Untuk PUB Obligasi Tahap II ini, perseroan dibantu oleh empat penjamin emisi  yaitu PT BCA Sekuritas, CIMB Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. Perseroan telah mendapatkan peringkat (rating) Single A plus dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini. 

Pemesanan pembelian obligasi harus dilakukan dalam jumlah minimum sebesar satu satuan perdagangan sebesarRp5 juta atau kelipatannya.  

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Jadwal Penawaran

Menurut jadwal, perseroan sudah mendapatkan tanggal efektif untuk obligasi ini 31 Mei 2021. Masa penawaran atas obligasi ini direncanakan mulai tanggal 13 hingga 14 Oktober 2021. 

Sementara tanggal Penjatahan ditetapkan pada 15 Oktober 2021. Adapun tanggal Pengembalian Uang Pemesanan akan dilakukan pada 19 Oktober 2021.

Sehingga pada 19 Oktober 2021 Distribusi Obligasi Secara Elektronik (Tanggal Emisi) bisa dilaksanakan. Obligasi ini akan dicatatkan di BEI pada tanggal 21 Oktober 2021.  

Penggunaan Dana Obligasi dan Kondisi Keuangan

Perseron mengatakan, sekitar 95 persen dari dana obligasi ini akan digunakan untuk membiayai investasi Perseroan dalam SIP (pihak terafiliasi) sebanyak 542.850 lembarsaham atau sebesar 47,5 persen dengan nilai keseluruhan sebesar Rp2.361.397.500.000. Sedangkan sisanya atau sekitar 5 persen akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang bank jangka panjang Perseroan yangmerupakan angsuran pokok pada saat jatuh tempo.

Berdasarkan laporan keuangan SMART per 30 Juni 2021, total aset SMART tercatat sebesar Rp 37,26 triliun. Aset tersebut terdiri dari aset lancar sebesar Rp 21,57 triliun, dan aset tidak lancar sebesar Rp 15,68 triliun.

Total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 24,16 triliun, yang terdiri dari liabitas jangka pendek sebesar Rp 14,54 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 9,62 triliun.

Laba bersih SMART tercatat melonjak tajam menjadi sebesar Rp 1 triliun dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 10,77 miliar. Laba per saham SMART tercatat sebesar Rp 349.

Sebelumnya pada 2020, SMART telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap I tahun 2020 senilai total Rp 1,5 triliun. Sehingga perseroan memiliki sisa plafon obligasi untuk PUB sebesar Rp 1 triliun. 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana