Sukses

IPCC Terapkan RFID, Jurus Optimalkan Car Terminal Port Digitalization

Direktur Utama IPCC Rio T.N Lasse mengatakan, penggunaan RFID mendukung mendukung terciptanya Car Logistic Ecosystem.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) bersama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meluncurkan penggunaan Radio Frequency Identification (RFID). Soft lauching RFID dilakukan pada Rabu, 29 September 2021 di Terminal IPCC. RFID diharapkan mampu optimalkan car terminal port dan minimalisir salah pencatatan di terminal.

Direktur Utama IPCC Rio T.N Lasse mengatakan, penggunaan RFID mendukung mendukung terciptanya Car Logistic Ecosystem yang nanti dapat memberikan nilai tambah tidak hanya pada IPCC tetapi untuk seluruh pelanggan.

“Kami akan mendukung penuh program RFID ini dari segala aspek, baik dari aspek sumber daya manusia maupun aspek pendukung lainnya,” ujar Rio dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (2/10/2021).

Vice President TMMIN Nandi Julyanto menuturkan, Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) menjalankan amanahdengan sangat baik dalam pelayanan Terminal Handling pada unit Toyota dan mendukung penuh penggunaan RFID.

“Sebagai pemilik unit kargo Toyota yang menguasai pangsa pasar otomotif, tentunya mengedepankan penggunaan teknologi. Tidak hanya pada setiap unit kendaraan, termasuk juga sistem alur distribusinya,” ujar dia.

Ia menambahkan, ada penggunaan RFID pada setiap unit kargo Toyota yang diintegrasikan pada sistem IT di Terminal Kendaraan milik IKT diharapkan dapat mempermudah konektivitas pencatatan unit kendaraan lebih akurat.

"RFID ini tidak akan bisa diterapkan tanpa dukungan dari IPC Car terminal. Dibutuhkan kerja sama yang apik kedua belah pihak demi keberlangsungan program RFID ini,” tambah Nandi.

Penggunaan RFID merupakan bagian dari perjalanan digitalisasi di Terminal IPCC. Penerapan diawali dengan implementasi TOS Internasional, Billing engine, dan ERP pada 2015. Kemudian pada 2018 mulai melakukan TOS Domestik. Implementasi RFID berlanjut hingga 2021, dengan pengembangan sistem CEISA, Auto NPE, dan Autogate Management System Dashboard.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Integrasi Sistem Pencatatan

RFID menyebabkan saling terintegrasi sehingga utilisasi penggunaan RFID dapat terkoneksi antara sistem pencatatan dari pemilik kargo hingga pencatatan di Bea Cukai.

Pada saat masuk gate terminal, spesifikasi unit kendaraan telah terbaca oleh RFID sehingga data-data tersebut masuk ke dalam server RFID. Lalu akan memberikan data-data terkait unit kendaraan kepada pemilik unit kendaraan, Terminal Kendaraan terkait dengan penempatan unit kendaraan di lahan penumpukan maupun gedung parkir, hingga Bea Cukai.

Sebelum pengunaan RFID tersebut, pencatatan atas informasi unit kargo kendaraan yang masuk (gate-in) ke Terminal IPCC hingga muat ke Kapal dilakukan dengan menggunakan scan informasi VIN dengan menggunakan handheld.

Sebelum adanya RFID, informasi terkait kendaraan yang masuk ke dalam terminal dilakukan melalui integrasi data digital sebelum kedatangan ke terminal.

Setelah ada RFID akurasi terhadap kargo yang masuk semakin meningkat karena selain verifikasi informasi digital dengan menggunakan autogate, verifikasi informasi fisik unit kargo didapatkan dari RFID. Sehingga meningkatkan kepastian terkait informasi unit kargo yang masuk.

3 dari 3 halaman

Digitalisasi Perusahaan

Ada penggunaan RFID ini yang merupakan bagian dari digitalisasi pelabuhan akan mempermudah konektivitas dan validasi data antar pihak sehingga mengurangi risiko kesalahan pencatatan data kendaraan.

Tentunya keamanan dari pencatatan melalui sistem RFID telah dipertimbangkan untuk mencegah adanya risiko kesalahan maupun gagal sistem serta ancaman dri pihak eksternal.

Bagi IPCC, dengan penerapan sistem digitalisasi (penggunaan RFID) tentu memudahkan pencatatan data unit yang masuk. Sehingga nantinya dapat dikoneksikan dengan bagian pencatatan di Divisi Keuangan membuat proses sinkronisasi dapat lebih detil.

Walaupun, saat ini pencatatan di sistem keuangan IPCC telah berjalan dengan baik. Ada implementasi RFID dengan sistem keuangan IPCC meminmalisir potensi kesalahan pencatatan (missed report) antara jumlah kendaraan yang masuk ke terminal IPCC dengan pencatatan secara keuangan.

Ke depan, penerapan RFID ini tidak hanya diimplementasi pada unit kargo Toyota saja. IPCC berharap dapat diterapkan pada unit kendaraan lainnya. Dengan begitu dapat tercipta ekosistem logistik kendaraan yang lebih baik yang nantinya dapat juga berimbas pada peningkatan nilai perusahaan.

 

Reporter: Ayesha Puri