Liputan6.com, Jakarta - Bisnis data center saat ini tengah naik daun. Berdasarkan laporan JLL yang berjudul Data Centre in Indonesia Unveiling the Potential to Become The Next Digital Hub, sektor itu akan terus tumbuh dan berkembang pesat.
Ini didorong oleh pertumbuhan generasi muda dan kelas menengah baru serta kebangkitan ekonomi digital. Terbaru, ada emiten yang acap disinggung Yusuf Mansur, PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) yang umumkan bisnis data center.
Presiden Direktur PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL), Aulia Firdaus menuturkan, pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa mitra strategis di beberapa lokasi antara lain Cikarang dan Tangerang mengenai bisnis data center itu. Data center sendiri secara harfiah dapat diartikan sebagai pusat data.
Advertisement
Baca Juga
Yakni fasilitas yang digunakan untuk menampung berbagai data serta server. Data center juga dapat menyimpan cadangan data dalam jumlah yang besar sebagai back up.
Selain REAL, emiten properti lainnya yang juga tertarik merambah bisnis ini. Antara lain, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
DCI Indonesia
Sebelumnya, ada PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan PT Indointernet Tbk (EDGE) yang sudah lebih dulu mengepakan sayapnya di bisnis data center. Kemudian Lippo Grup yang masuk lewat PT Multipolar Technology Tbk (MLPT).
Bisa dikatakan, entitas ini membawahi semua divisi teknologi milik Lippo. Termasuk data center yang dikelola anak usaha MLPT, PT Graha Teknologi di Cikarang, Jawa Barat.
Bahkan perseroan optimistis dalam melihat prospek bisnis data center pada 2021. Hal itu merujuk pada kebutuhan data center di era digitalisasi yang kian masif.
PT Multipolar Technology Tbk melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) merupakan perusahaan yang berfokus pada layanan pengelolaan GTN Data Center. Dari 15 ribu meter persegi lahan yang dimiliki, Presiden Direktur MLPT, Wahyudi Chandra mengatakan sudah terbangun sekitar 10 ribu meter persegi.
"Dari lahan 15 ribu meter persegi, saat ini sudah terbangun kurang lebih 10 meter persegi, berupa 2 lantai gedung data center dan perkantoran, dan juga 1 gedung untuk sarana pendukung," ujar dia dalam paparan publik insidentil, Kamis, 17 Juni 2021.
Dari fasilitas yang sudah ada, Wahyudi mengatakan, untuk lantai satu sudah siap untuk dijual dengan total mencapai 1.500 rak. Sementara untuk lantai dua masih memerlukan instalasi perangkat pendukung sebelum siap untuk dijual.
"GTN data center memiliki fokus lebih ke arah komersial. jadi kita terbuka untuk semua segmen.Jadi kita open untuk semua potensi,” kata dia.
Tak mau ketinggalan, perusahaan pelat merah, PT Telkom Indonesia (TLKM) juga terjun dalam bisnis ini dengan membangun HyperScale Data Center (HDC), digadang-gadang bakal jadi salah satu data center berkapasitas terbesar di Indonesia.
Advertisement