Liputan6.com, Jakarta - Financial technology (fintech) investasi saham dan reksa dana, Ajaib menjadi unicorn ke-7 di Indonesia. Hal ini setelah himpun dana seri B senilai USD 153 juta atau sekitar Rp 2,18 triliun (asumsi kurs Rp 14.256 per dolar AS) dari DST Global.
Dengan demikian ini menjadikan Ajaib sebagai fintech unicorn investasi pertama di Asia Tenggara. Pencapaian ini diperoleh Ajaib dalam dua setengah tahun pertama, menjadikan Ajaib sebagai startup tercepat yang meraih status unicorn dalam sejarah Asia Tenggara. Pendanaan kali ini pun membawa jumlah total yang dikumpulkan oleh Ajaib menjadi USD 243 juta atau sekitar Rp 3,46 triliun pada 2021 saja.
Baca Juga
Pendanaan Seri B ini dipimpin oleh DST Global, bersama dengan investor terdahulu Ajaib, yaitu Alpha JWC, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, dan SoftBank Ventures Asia.
Advertisement
DST Global dan Ribbit Capital juga merupakan investor besar dalam Robinhood, fintech investasi saham di Amerika Serikat yang sering disandingkan dengan Ajaib. Disandingkannya Ajaib dengan Robinhood membuktikan kemajuan kapabilitas teknologi dan pasar modal di Indonesia mampu bersaing dengan pasar global.
Sejalan dengan hal tersebut, belum lama Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan hasil diskusinya dengan Presiden Jokowi yang menginginkan lebih banyak perusahaan unicorn dari Indonesia.
Saat ini ada enam startup yang memiliki valuasi di atas USD 1 miliar, yaitu GoTo, Bukalapak, Traveloka, OVO, J&T Express, dan Xendit. Masuknya Ajaib ke jajaran perusahaan unicorn asal Tanah Air ini merupakan wujud nyata dari aspirasi tersebut.
Pertumbuhan Ajaib menjadi bukti kebangkitan kekuatan investor ritel di negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli mengatakan, Ajaib akan menggunakan dana tersebut untuk merekrut secara besar-besaran talenta terbaik dan melakukan kampanye edukasi untuk menginspirasi lebih banyak investor pemula.
“Misi kami adalah untuk menyambut investor generasi baru ke layanan keuangan modern. Indonesia masih memiliki penetrasi investor saham sebesar 1 persen. Dan perjalanan kami masih panjang untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia,” ujar Anderson kepada wartawan, Senin (4/10/2021).
Misi ini tampaknya sejalan dengan misi pemerintah dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan serta memperkuat pasar modal Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. Menurut hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2020, tingkat literasi keuangan di pasar modal masih relatif rendah yaitu 4,9 persen dan tingkat inklusi hanya 1,6 persen.
Sementara itu, Komisaris Utama Ajaib Group Andi Gani Nena Wea mengatakan, masuknya Ajaib ke jajaran perusahaan unicorn bukan hanya membanggakan bagi Ajaib Group tapi juga bangsa Indonesia.
Menurutnya, hal ini sekaligus membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar global.
"Begitu membanggakannya prestasi yang telah dicapai Ajaib. Ini tak lepas dari dukungan Pemerintah dan stakeholder terkait," katanya kepada wartawan.
Andi Gani mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi yang terus mendorong unicorn-unicorn baru lahir.
Dengan prestasi ini, kata Andi Gani, Ajaib Group memastikan akan terus berkomitmen untuk memberikan edukasi keuangan terutama dalam bidang investasi bagi masyarakat Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rayakan 1 Juta Investor
Ajaib baru-baru ini juga merayakan 1 juta investor ritel saham. Perseroan menyatakan ini merupakan pencapaian luar biasa di negara yang hanya memiliki 2,7 juta investor saham.
Padahal pertumbuhan jumlah investor ritel saham di Indonesia belum pernah secepat ini dalam sejarah Indonesia, sehingga hal itu tentu merupakan langkah awal untuk membangun kekuatan investor generasi muda Indonesia yang dapat mengubah masa depan bangsa.
Ajaib selama ini berkomitmen untuk memberikan edukasi keuangan terutama dalam bidang investasi melalui Program Generasi Saham yang telah dilakukan bersama BEI di berbagai daerah dengan literasi keuangan rendah.
Hingga saat ini, program tersebut sudah menjangkau 26 kota, dari ibukota hingga Papua. Selain itu, Ajaib juga melakukan edukasi secara daring setiap harinya sebagai bentuk komitmen Ajaib dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, terutama untuk pasar modal.
"Keberhasilan Ajaib merupakan bukti nyata pertumbuhan dan kekuatan teknologi dan pasar modal Indonesia. Sebagai orang Indonesia, kami sangat bangga dapat ikut serta dalam membangun ekosistem digital Tanah Air serta membawa dampak nyata bagi kehidupan seharihari masyarakat,” kata Chandra Tjan, General Partner di Alpha JWC.
Ajaib juga telah merekrut banyak veteran lama industri pasar modal. Hal ini dipandang sebagai kemajuan langkah dari startup fintech untuk menjadi platform jasa keuangan yang unggul dan terpercaya di Indonesia.
“Ajaib telah membangun produk kelas dunia dengan menggunakan teknologi modern untuk melayani generasi muda Indonesia dalam memasuki pasar modal,” kata Managing Partner DST Global, Thomas Stafford.
“Kami sangat bangga dapat berjalan bersama Ajaib dalam misi mereka untuk mendemokratisasikan akses ke investasi untuk semua,” ia menambahkan.
Advertisement