Sukses

Facebook Alami Aksi Jual Terburuk pada 2021, Investor Khawatirkan Hal Ini

Penurunan saham Facebook terjadi setelah Facebook mengalami shutdown terburuk sejak 2008.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Facebook awali hal buruk pada awal pekan ini. Saham raksasa media sosial pada Senin, 4 Oktober 2021 turun hampir 5 persen dan alami penurunan terburuk sejak November 2020.

Penurunan saham Facebook terjadi setelah Facebook mengalami shutdown terburuk sejak 2008. Perseroan mendapat tekanan tambahan setelah pelapor Frances Haugen mengungkapkan identitasnya selama akhir pekan menjelang kesaksian Senat pada Selasa pekan ini.

Berbicara dalam “60 minutes”, Haugen menuduh Facebook memprioritaskan keuntungan sendiri di atas keselamatan publik. Chief Investment Officer Laffer Tengler Investments Nancy Tengler menuturkan, ada beberapa alasan investor harus khawatir.

"Saya akan mencirikan diri saya sebagai pemegang saham yang menolak. Kami prihatin dengan masalah tata kelola dan tim manajemen yang tampaknya paling sini, angkuh dan tidak tersentuh. Kemudian masalah peraturan,”? ujar dia dilansir dari CNBC, Selasa (5/10/2021).

Facebook telah mendapatkan sorotan dari anggota parlemen karena menjadi tuan rumah informasi yang salah. The Senate Commerce subcommittee on consumer protection pada Kamis pekan lalu mendesak perusahaan untuk sepenuhnya membatalkan rencana menawarkan versi Instagram yang ditujukan untuk anak-anak.

Tengler mengatakan, ketidakpastian peraturan mendorong perseroan untuk hapus Facebook dari 12 portofolio saham yang dimilikinya. Perseroan juga memangkas kepemilikan Facebook menjadi tiga persen dari lima persen dalam portofolio terdiversifikasinya.

"Kami senang memilikinya mengingat valuasinya, sangat murah berdasarkan rasio harga terhadap penjualan relative. Akan tetapi, saya pikir Anda harus waspada,” ujar Tengler.

“Pikirkan tentang Microsoft ketika melewati gugatan antitrust pada 2001. Ini bisa memakan waktu lama jadi saya tidak akan melompat ke sini, saya akan membiarkannya selesai,” ia menambahkan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Investor Bakal Ambil Momentum Penurunan

Namun, Head of Technical Analysis Oppenheimer Ari Wald mengatakan, investor mungkin akan ambil momentum aksi beli seiring terjadi penurunan saham Facebook.

"Saham turun 16 persen dari level tertinggi sebelumnya,” ujar Wald.

“Ini menimbulkan pertanyaan, apakah tren berubah atau ini menghadirkan peluang? Pendapat kami melihat chart menunjukkan peluang,”

Ia menjelaskan, pergerakan saham Facebook kembali menelusuri posisi pada Mei 2021. Akan tetapi, ia menilai hal penting kalau harganya masih di atas di posisi tertinggi pada 2020 dan masih di atas tren jangka panjang.

“Jadi melihat aksi jual pada masa lalu yang kita lihat pada awal tahun ini, masuk akal untuk menstabilkannya selama sekitar satu hingga dua minggu,” ujar dia.

Setelah periode itu, Wald memperkirakan tren akan berlanjut lebih tinggi. Ia identifikasi USD 315 sebagai tingkat dukungan dan masuk yang menarik. Saham Facebook ditutup ke posisi USD 326,23 per saham.