Sukses

Laju IHSG Fluktuaktif, Saham Batu Bara Masih Melambung

IHSG turun 0,08 persen ke posisi 6.337,32 pada pra pembukaan perdagangan, Selasa, 5 Oktober 20201 kemudian berbalik arah ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada Selasa (5/10/2021). Sempat di zona merah kemudian berbalik arah ke zona hijau dan investor asing melakukan aksi pembelian saham.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun 0,08 persen ke posisi 6.337,32. Kemudian pukul 09.00 WIB, IHSG susut 0,02 persen ke posisi 6.341,5. Pada pkul 09.21 WIB, IHSG menguat tipis 0,11 persen ke posisi 6.349. Indeks LQ45 menguat 0,15 persen ke posisi 912. Sebagian besar indeks acuan kompak menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.353,60 dan terendah 6.331,88. Sebanyak 219 saham menguat sehingga angkat IHSG. 209 saham melemah dan 174 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 344.584 kali dengan volume perdagangan 7,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 222,39 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.256.

Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektoral IDXEnergy pimpin penguatan dengan naik 2,57 persen. Diikuti indeks sektoral IDXnonsiklikal mendaki 1,33 persen dan IDXbasic menguat 0,55 persen.

Indeks sektoral saham IDXsiklikal turun 0,98 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti indeks sektoral IDXproperti tergelincir 0,59 persen dan IDXinfrastruktur melemah 0,47 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham masuk top gainers antara lain:

-Saham FITT naik 27,75 persen

-Saham PNSE naik 18,28 persen

-Saham BLTZ naik 11,98 persen

-Saham SKBM naik 11,90 persen

-Saham BUMI naik 10,7 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PPGL turun 8,82 persen

-Saham IDEA turun 7,58 persen

-Saham PURI turun 6,99 persen

-Saham TIFA turun 6,92 persen

-Saham NPGF turun 6,87 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 43,1 miliar

-Saham ASII senilai Rp 21,8 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 19,4 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 14,5 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 9,6 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ITMG senilai Rp 12,1 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 6,6 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 5,3 miliar

-Saham ABMM senilai Rp 4,2 miliar

-Saham WOOD senilai Rp 1,4 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks Hang Seng turun 0,23 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 2,19 persen, indeks Jepang Nikkei melemah 2,77 persen, indeks Singapura turun 0,95 persen dan indeks Taiwan melemah 0,56 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat signifikan ke posisi 6.342 meski investor global mengkhawatirkan pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang meningkat. Pemerintah mengumumkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih akan dipertahankan pada level 3 di Jawa-Bali karena Bogor dan Tangerang belum mencapai tingkat vaksinasi.

Sementara itu, sektor properti mulai bergerak pada awal pekan kemungkinan didorong harga komoditas. Selama booming komoditas 2009, siklus properti dimulai pada tahun berikutnya. Sebagian besar saham properti melonjak 8-12 persen.

Di sisi lain, Ribbit Capital mengumumkan telah menjadi investor PT Bank Jago Tbk (ARTO). Saham ARTO turun 3,8 persen.