Sukses

Saham UNVR Melambung, Analis Sebut Terdorong Harapan Perbaikan Kinerja Unilever

Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kembali menguat signifikan pada perdagangan Kamis, 7 Oktober 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kembali bangkit pada perdagangan Kamis (7/10/2021).Ada harapan perbaikan pendapatan perseroan mendorong aksi beli investor.

Mengutip data RTI, Kamis sore pukul 14.21 WIB, saham UNVR naik 12,65 persen ke posisi Rp 4.810 per saham. Saham UNVR dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 4.300 per saham.

Saham UNVR berada di level tertinggi Rp 5.050 dan terendah Rp 4.300 per saham. Total frekuensi perdagangan  66.070 kali dengan volume perdagangan 23.316.883. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, pendapatan PT Unilever Indonesia Tbk turun pada semester I 2021 dibandingkan tahun lalu karena efek pandemi COVID-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hingga semester I 2021, PT Unilever Indonesia Tbk mencatat penjualan Rp 20,17 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 21,7 triliun.

Wawan mengatakan, hal itu memicu pelemahan harga saham UNVR terendah dalam lima tahun terakhir sehingga secara valuasi UNVR jadi murah dibandingkan historisnya.

Wawan menambahkan, saat level PPKM terus diturunkan diperkirakan aktivitas masyarakat akan menaikkan lagi pendapatan UNVR.

“Investor membeli UNVR dengan harapan perbaikan pendapatan seiring dengan perbaikan ekonomi terutama untuk tahun depan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekomendasi Saham Unilever

Wawan mengatakan, saham UNVR akan menguat dalam jangka panjang. Hal ini seiring perseroan memiliki  banyak merek popular di Indonesia dan bukan industri yang padam oleh pandemi COVID-19.

“Memang selama ini sangat premium harganya sehingga terkoneksi saat pandemi. Saat ini masih relatif murah, penguatan bisa terus berlangsung hingga tahun depan,” kata dia.

Akan tetapi, ia mengingatkan untuk waspadai laporan keuangan kuartal III 2021. Hal ini seiring kinerja belum tentu membaik. “Bisa jadi katalis negatif jangka pendek,” kata dia.

Wawan pun merekomendasikan beli untuk jangka waktu panjang tiga tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.