Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kedua PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mengesahkan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pengendali Bank Neo Commerce.
Hal itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang pengambilalihan yang diatur dalam POJK No. 41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi dan Konversi Bank Umum.
RUPSLB kedua ini merupakan lanjutan dari RUPSLB sebelumnya pada 20 September 2021. Saat itu, pengesahan Akulaku sebagai pemegang saham pengendali tertunda karena belum mencapai kuorum.
Advertisement
"Dengan pengesahan Akulaku menjadi pemegang saham pengendali di BNC, kami yakin kolaborasi ini akan semakin intensif dan erat juga akan menjadi sebuah kekuatan tersendiri yang menghadirkan berbagai inovasi berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (8/10/2021).
Baca Juga
Tjandra menambahkan, salah satu kolaborasi yang semakin intensif adalah dalam penyaluran dana ke masyarakat. Pengalaman Akulaku dalam sisi lending menjadi nilai tambah bagi BNC sebagai bank digital.
Hal itu sejalan dengan upaya BNC untuk memperkuat sisi lending pada akhir 2021 hingga tahun mendatang.
Dukungan dari Akulaku ini semakin memperkuat ekosistem digital BNC dan membuat BNC memiliki proposisi yang berbeda dibandingkan dengan pelaku industri lainnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkatkan Literasi Keuangan
PT Akulaku Silvrr Indonesia merupakan bagian dari Akulaku Group yang menyediakan layanan di bidang e-commerce dan keuangan digital terkemuka di Asia Tenggara yang beroperasi di empat negara besar: Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Menargetkan pasar negara berkembang dengan kelompok konsumen yang kurang terlayani tetapi berkredibilitas dengan pertumbuhan cepat.
"Dalam skala yang lebih besar, kami yakin kolaborasi ini juga akan membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia akan akses perbankan terhadap produk dan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau," pungkasnya.
Saat ini, porsi kepemilikan saham di Bank Neo Commerce sebagai berikut: PT Akulaku Silvrr Indonesia sebesar 24,98 persen, PT Gozco Capital Indonesia sebesar 16,53 persen, Yellow Brick Enterprise Ltd sebesar 11,10 persen, Rockcore Financial Technology Co. Ltd sebesar 6,12 persen dan masyarakat sebesar 41,27 persen.
Advertisement
Gerak Saham BBYB
Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Oktober 2021, saham BBYB turun 1,38 persen ke posisi Rp 1.430 per saham.
Saham BBYB dibuka stagnan di posisi Rp 1.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.872 kali dengan volume perdagangan 360.633. Nilai transaksi Rp 51,6 miliar.