Liputan6.com, Jakarta - PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) seiring permintaan penjelasan mengenai pembatalan merger dengan Malaca Straits Acquisition Company (MLAC).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, ditulis Minggu (10/10/2021), Sekretaris Perusahaan PT MNC Vision Networks Tbk, Muharzi Hasril menulis, keputusan pembatalan rencana merger antara entitas anak perseroan yaitu PT Asia Vision Network (AVN) dan MLAC bersifat final.
Perseroan belum mempertimbangkan ada kemungkinan untuk melanjutkan rencana merger itu. "Pembatalan tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional dan kinerja keuangan perseroan dan AVN,” tulis dia.
Advertisement
Baca Juga
Terkait dengan MNC Entertainmen Limited, ia mengatakan, perseroan akan mempergunakan perusahaan tersebut atau melakukan pembubaran disesuaikan dengan rencana-rencana pengembangan kegiatan usaha perseroan dan anak usaha.
"Sampai dengan tanggal surat ini belum ada rencana pengembangan usaha AVN dan entitas anak,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Oktober 2021, saham IPTV stagnan Rp 246 per saham. Saham IPTV berada di level tertinggi Rp 250 dan terendah Rp 242 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.653 kali dengan volume perdagangan 363.639. Nilai transaksi Rp 9 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjelasan Perseroan
Sebelumnya, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) melalui anak usahanya PT Asia Vision Network (AVN) teken perjanjian penggabungan usaha dengan Malacca Stratis Acquitsition Company Limited, perusahaan akuisisi tujuan khusus atau special purposes acquisition company).
Dengan penggabungan usaha itu menciptakan nilai perusahaan senilai USD 573 juta atau sekitar Rp 8,25 triliun (asumsi kurs Rp 14.406 per dolar AS). Penggabungan usaha ini dilakukan untuk mencatatkan saham AVN di bursa saham Nasdaq.
Seiring perkembangan, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) mengumumkan merger antara entitas anak usaha perseroan PT Asia Vision Network dengan Malaca Stratis Acquisition (MLAC) kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, Sabtu, 18 September 2021, Sekretaris Perusahaan PT MNC Vision Networks Tbk Muharzi Hasril menuturkan, pihaknya memproses transaksi merger antara Asia Vision Network dengan MLAC sejak semester II 2020. Pada saat itu, transaksi special purposes acquisition company (SPAC) masih sangat dinikmati investor di Nasdaq.
"Memasuki tahun 2021, terjadi banyak sekali transaksi SPAC di Nasdaq, sehingga berpengaruh terhadap valuasi karena SPAC menjadi “overcrowded”, termasuk berakibat harga saham MLAC tetap berada di bawah nilai nominal USD 10/saham," tulis dia dalam keterbukaan informasi BEI.
Ia menambahkan, setelah melalui penjajakan berbagai roadshow, MLAC dan AVN akhirnya sepakat untuk tidak melanjutkan transaksi. Selain itu, perseroan juga menilai makin bergairahnya investor di BEI terhadap perusahaan yang bergerak di bidang digital termasuk fokus bisnis AVN
Advertisement