Sukses

Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Menanti Rilis Data Perdagangan China

Bursa saham Asia beragam pada perdagangan Rabu, 13 Oktober 2021 seiring investor menanti rilis data neraca perdagangan China.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu pagi (13/10/2021) seiring investor di Asia Pasifik menanti rilis data perdagangan China untuk September 2021.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah 0,61 persen. Indeks Topix susut 0,43 persen. Di sisi lain, indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,25 persen. Indeks Australia ASX 200 menguat. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah, demikian mengutip laman CNBC, Rabu pekan ini.

Sementara itu, perdagangan surat berharga dan derivatif di bursa Hong Kong batal karena cuaca buruk akibat Topan Kompasu. Hal ini tejradi setelah the Hong Kong Observatory mengumumkan sekitar pukul 07.45 waktu setempat peringatan cuaca buruk.

Di sisi lain, harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Namun, harga minyak tetap di atas USD 80 per barel. 

Harga minyak Brent berjangka turun 0,43 persen menjadi USD 83,06 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS susut 0,46 persen menjadi USD 80,27 per barel.

China juga mengumumkan rencana untuk meliberalisasi harga listrik tenaga batu bara, Reuters melaporkan ketika negara itu hadapi krisis energi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Wall Street

Di Wall Street, indeks Dow Jones melemah 117,72 poin ke posisi 34.378,34. Indeks S&P 500 susut 0,24 persen ke posisi 4.350,65. Indeks Nasdaq merosot 0,14 persen ke posisi 14.465,93.

Adapun Wall Street tertekan seiring IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global pada 2021.

Indeks dolar AS berada di posisi 94,50 dari posisi sebelumnya 94,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 113,53 per dolar AS.