Liputan6.com, Jakarta - PT BJB Sekuritas Jawa Barat menjadi Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama di Indonesia, dengan PT Mandiri Sekuritas sebagai Anggota Bursa Sponsor Pertama di BEI.
Direktur Utama BJB Sekuritas Jawa Barat, Yogi Heditia Permadi mengatakan, dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang hampir mencapai 50 juta jiwa, menjadi pasar potensial untuk menumbuhkan investor di daerah tersebut.
Baca Juga
Berdasarkan data Bursa, jumlah SID di Jawa Barat hingga Agustus 2021 mencapai 471.439 SID. Naik 69 persen dibandingkan posisi per akhir 2020 sebanyak 192.760 SID.
Advertisement
Artikel BJB Sekuritas sebut Jawa Barat punya potensi besar tumbuhkan investor menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis (14/10/2021):
1.BJB Sekuritas Sebut Jawa Barat Punya Potensi Besar Tumbuhkan Investor
 PT BJB Sekuritas Jawa Barat menjadi Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama di Indonesia, dengan PT Mandiri Sekuritas sebagai Anggota Bursa Sponsor Pertama di BEI.
Direktur Utama BJB Sekuritas Jawa Barat, Yogi Heditia Permadi mengatakan, dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang hampir mencapai 50 juta jiwa, menjadi pasar potensial untuk menumbuhkan investor di daerah tersebut.
Berdasarkan data Bursa, jumlah SID di Jawa Barat hingga Agustus 2021 mencapai 471.439 SID. Naik 69 persen dibandingkan posisi per akhir 2020 sebanyak 192.760 SID.
Berita selengkapnya baca di sini
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2.Bukan Kali Pertama, Ini Perjalanan Stock Split Saham BBCA Sejak Debut di Bursa
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) resmi diperdagangkan dengan harga baru pada Rabu 13 Oktober 2021. Hal ini seiring perseroan melakukan aksi korporasi stock split atau pemecahan nilai nominal saham.
Pada perdagangan hari ini, saham BBCA dibuka pada level Rp 7.400 per saham. Hal itu lantaran Perseroan melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:5. Artinya, setiap 1 lembar saham yang ada sebelumnya dipecah menjadi 5 saham baru.
Adapun nilai nominal per saham BBCA sebelumnya adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp 12,5.
Advertisement
3.Equity Development Investment Rights Issue Rp 1,23 Triliun
Perusahaan jasa keuangan, PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) akan menerbitkan saham baru (rights issue) untuk penambahan modal dengan hak memesan efek terdahulu (PMHETD) maksimal sebanyak 7.454.723.337 saham seri C dengan nilai nominal Rp 100.
Saham tersebut akan ditawarkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 165 per saham. Sehingga total dana yang bisa diperoleh melalui rights issue ini bisa mencapai Rp 1,23 triliun.
Dalam PMHETD ini setiap pemegang saham yang tercatat pada tanggal 10 Desember 2021 memilki hak untuk memperoleh satu HMETD. Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan tersebut.