Sukses

Graha Layar Prima Perpanjang Tenor Pinjaman dari The Korea Development Bank

PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) melakukan perubahan transaksi pinjaman untuk mendukung kegiatan usaha perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) bersama The Korea Development Bank (KDB) teken perjanjian perjanjian perubahan kedua atas perjanjian pinjaman senilai USD 10 juta atau sekitar Rp 140,64 miliar (kurs Rp 14.064 per USD).

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penandatanganan perubahan perjanjian kedua itu dilakukan pada 14 Oktober 2021.

Dalam perubahan penjanjian kedua, KDB mengubah jumlah fasilitas pinjaman yang sebelumnya USD 9 juta, menjadi USD 8 juta. Hal itu lantaran Perseroan telah membayar fasilitas pinjaman sebesar USD 3 juta. Sekaligus memperpanjang jatuh tempo atas perjanjian pinjaman selama satu tahun sampai dengan Oktober 2022.

Adapun dokumen jaminan untuk prolehan fasilitas pinjaman ini adalah corporate guarantee dari CJ CGV Co., Ltd, selaku pemegang saham pengendali Perseroan secara tidak langsung. Tujuan dari pinjaman ini adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan.

"Pertimbangan dan alasan dilakukan transaksi ini adalah untuk mendukung kegiatan usaha utama Perseroan dalam kebutuhan modal kerja Perseroan," ujar Direktur Graha Layar Prima (BLTZ), Yeo Deoksu, dikutip Sabtu (16/10/2021).

Sebagai upaya memitigasi risiko nillai tukar atas pinjaman dalam valuta asing yang diambil Perseroan, pada 13 Oktober 2021 Perseroan juga menandatangani addendum perjanjian transaksi valuta asig dengan PT Bank KEB Hena di Indonesia atas fasilitas pinjaman yang diperoeh Perseroan dari KDB.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BLTZ

Pada penutupan perdagangan Jumat, 15 Oktober 2021, saham BLTZ turun 3,96 persen ke posisi Rp 3.150 per saham. Saham BLTZ dibuka stagnan di posisi Rp 3.280.

Saham BLTZ berada di level tertinggi Rp 3.280 dan terendah Rp 3.060 per saham. Total frekuensi perdagangan 17 kali dengan volume perdagangan 32. Nilai transaksi Rp 10,3 juta.