Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia sebagian besar tertekan pada Senin pagi (18/10/2021) setelah rilis data ekonomi China.
Di China, indeks Shanghai susut 0,69 persen. Indeks Shenzhen melemah 0,954 persen. Indeks Hang Seng tergelincir 0,44 persen.
China mengumumkan data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2021. Tercatat data PDB China pada kuartal III 2021 mencapai 4,9 persen. Realisasi PDB ini di bawah perkiraan analis yang disurvei Reuters sekitar 5,2 persen. Demikian dikutip dari laman CNBC, Senin (18/10/2021).
Advertisement
Baca Juga
Produksi industri naik 3,1 persen pada September 2021, realisasi ini juga lebih rendah dairi polling Reuters 4,5 persen. Indeks Nikkei Jepang susut 0,37 persen, dan indeks Topix melemah 0,4 persen. Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 0,23 persen.
Indeks Australia ASX 200 menguat 0,38 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,1 persen. Harga minyak pada jam perdagangan di Asia dengan harga minyak berjangka Amerika Serikat naik 1,35 persen menjadi USD 83,39 per barel. Harga minyak brent berjangka menanjak 0,94 persen ke posisi USD 85,66 per barel.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Perusahaan Minyak Menguat
Saham perusahaan minyak menguat pada awal pekan ini. Saham Beach Energy Australia naik 2,42 persen. Saham Santos menguat 0,75 persen. Di Jepang, saham Inpex bertambah 4,36 persen. Saham CNOOC naik 0,46 persen.
Indeks dolar AS berada di posisi 94, dan posisi ini melemah dari sebelumnya 94,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,02 per dolar AS.
Advertisement