Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih double digit.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/10/2021), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk membukukan penjualan Rp 2,77 triliun hingga September 2021. Realisasi penjualan tumbuh 22,99 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,25 triliun.
Kontribusi penjualan itu antara lain dari jamu herbal dan suplemen naik 22,59 persen dari Rp 1,44 triliun hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 1,76 triliun hingga kuartal III 2021.
Advertisement
Baca Juga
Dari penjualan makanan dan minuman juga meningkat. Kontribusi penjualan makanan dan minuman naik 24,52 persen dari Rp 722,18 miliar hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 899,30 miliar hingga kuartal III 2021.
Sementara itu, dari penjualan farmasi naik 17,4 persen menjadi Rp 109,04 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 92,83 miliar.
Sementara itu, beban pokok penjualan naik 16,77 persen dari Rp 1,04 triliun hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 1,21 triliun hingga kuartal III 2021. Laba bruto tumbuh 28,32 persen. Perseroan membukukan laba bruto Rp 1,56 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,21 triliun.
Perseroan mencatat beban penjualan dan pemasaran naik dari Rp 305,34 miliar hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 355,85 miliar hingga kuartal III 2021.
Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 144,23 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 134,34 miliar. Pendapatan lain-lain naik menjadi Rp 20,75 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,52 miliar.
Dengan demikian, laba usaha tumbuh 37 persen dari Rp 786,04 miliar hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 1,07 triliun hingga kuartal III 2021.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 35,06 persen menjadi Rp 865,49 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 640,80 miliar.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mencatat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik dari Rp 21,53 hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 29,07 hingga kuartal III 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Total Liabilitas dan Aset
Perseroan mencatat total liabilitas turun menjadi Rp 587,23 miliar hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 627,77 miliar. Total ekuitas tercatat turun menjadi Rp 3,06 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 3,22 triliun.
Dengan demikian, total aset turun dari Rp 3,84 triliun hingga Desember 2020 menjadi Rp 3,65 triliun hingga September 2021.
Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 824,98 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 1,03 triliun.
Advertisement
Penjelasan Manajemen
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), Leonard menuturkan, meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, menyebabkan permintaan pasar untuk produk suplemen daya tahan tubuh dan vitamin mengalami kenaikan signifikan.
“Kami mengoptimalkan permintaan pasar tersebut melalui produk-produk herbal supplemen, multivitamin, dan juga minuman Vitamin C Sido Muncul,” ujar Leonard, dikutip dari keterangan tertulis.
Ia menambahkan, pada kuartal ke-3 saja, SIDO mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 41 persen dan laba bersih yang tumbuh sebesar 60 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Leonard menuturkan, permintaan produk-produk kesehatan konsumen ke depan masih akan terus bertumbuh seiiring dengan kesadaran kesehatan masyarakat yang meningkat.
"Kami melihat outlook pertumbuhan untuk produk Jamu, vitamin, dan suplemen masih akan terus melanjutkan pertumbuhan yang didorong dari permintaan konsumen,” ujar dia.
Ia mengatakan, sekarang ini, konsumsi suplemen kesehatan untuk menjaga daya tahan tubuh sudah menjadi kebiasaan baru, karena masyarakat sudah lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.
"Outlook positif ini kami terjemahkan ke pencapaian kinerja dengan target penjualan tumbuh paling sedikit 15 persen dan laba tumbuh paling sedikit 25 persen untuk tahun 2021, dan pertumbuhan 15 persen untuk penjualan dana laba bersih di tahun 2022,” kata Leonard.