Sukses

Seluruh Fasilitas Sudah Siap, Kapan Widodo Makmur Perkasa Ekspor?

PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) baru bisa memenuhi 65 persen dari seluruh permintaan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu Perusahaan consumer goods dan agricultural commodity terdepan di Indonesia, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) memiliki fasilitas yang tersertifikasi standar ekspor.

Namun demikian, Perseroan tak buru-buru untuk ekspor, lantaran masih fokus untuk memenuhi permintaan dalam negeri yang masih sangat potensial.

"Tapi bukan berarti Widodo Makmur Perkasa tidak mempersiapkan ke sana (ekspor). Fasilitas kita itu didesain memang untuk ekspor,” kata Founder & CEO Widodo Makmur Perkasa, Tumiyana dalam paparan publik, Kamis (28/10/2021).

Salah satunya, Tumiyana menyebutkan fasilitas rumah potong Perseroan yang ada di Wonogiri dengan kapasitas produksi 13.500 ekor per jam, telah didesain sesuai standar kualitas ekspor.

"Baik fasilitasnya, termasuk sertifikasinya itu kita penuhin requirement dari internasional standar. Sehingga panel yang kita bangun, dinding-dinding yang kita antibakteri," kata Tumiyana.

Selain itu untuk unggas juga sudah memenuhi sertifikasi kompartemen bebas penyakit Flu Burung (Avian Influenza/AI). Begitu pula peternakan sapi milik Perseroan di Cianjur yang dikatakan Tumiyana sudah memenuhi standar ekspor.

Namun demikian, Perseroan sepertinya belum akan ekspor dalam waktu dekat. Hal itu lantaran saat ini, produksi Perseroan belum cukup untuk memenuhi permintaan di dalam negeri. Perseroan saat ini baru bisa memenuhi 65 persen dari seluruh permintaan.

"Jadi kita belum bisa penuh sampai 100 persen, baru 65 persen," ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Perkuat Kinerja Anak Usaha

Sebelumnya, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham.

WMP merupakan perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging (meat processing), peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.

"Harapan kami bahwa dengan terlaksananya proses IPO ini dapat membawa pertumbuhan yang lebih kuat dari seluruh anak usaha atau lini bisnis yang berada di bawah naungan WMP,” beber Tumiyana, Founder & CEO WMP dalam paaparan publik, Kamis, 28 Oktober 2021.

Tumiyana menambahkan, pertumbuhan terutama akan didorong dari pengembangan atau ekspansi fasilitas produksi serta perluasan jaringan distribusi produk grup.

"Langkah IPO ini akan menjadi katalis guna mengakselerasi pertumbuhan WMP sebagai salah satu leading actor dalam industri consumer goods & agricultural commodities di Indonesia," imbuhnya.

WMP akan menggunakan sekitar 11,43 persen dana hasil IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (Joint Operation) export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia.

Perseroan juga mengalokasikan sekitar 19,05 persen untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua. Selain itu, sekitar 19,05 persen akan dipakai untuk penyertaan modal ke anak perusahaan, sekitar 17,90 persen untuk membayar utang bank, dan sisanya 32,57 persen sebagai modal kerja grup, terutama untuk pembelian bahan baku.

"Hasil dari IPO ini akan menambah Capex yang telah kami tetapkan dalam rencana pengembangan WMP dan seluruh lini bisnisnya pada beberapa tahun mendatang,” kata Tumiyana.

Selain melakukan ekspansi fasilitas produksi, salah satu strategi besar WMP dalam mendorong pertumbuhannya adalah dengan penerapan energi terbarukan pada fasilitas produksinya.

Serta pengembangan fasilitas peternakan serta pertanian terintegrasi yang akan menghadirkan cost efficiency bagi Perseroan. WMP yang tumbuh dan berkembang selama 26 tahun sebagai salah satu kekuatan di industri consumer goods dan agricultural commodities terbesar di regional, dengan memegang teguh visi “Provide Food for The Nation”.

Kegiatan peternakan sapi WMP dilakukan di dua lokasi dengan total kapasitas 172 ribu ekor per tahun, merupakan peternakan sapi terintegrasi terbesar di Indonesia, berdasarkan riset Frost & Sullivan. Dua peternakan sapi tersebut terletak di Cianjur, Jawa Barat, seluas 130 hektare (ha) dan Cariu, Bogor, Jawa Barat, seluas 35 ha.

Adapun kapasitas produksi pakan ternak mencapai 131 ribu ton per tahun. Untuk peternakan ayam terintegrasi, WMP mengoperasikan beberapa fasilitas, yaitu GPS Gunung Kidul dengan kapasitas 64 ribu DOC GPS; PS Sukabumi, Gunung Kidul dengan kapasitas 440 ribu DOC; broiler commercial Cianjur (dalam pengembangan), Wonogiri dengan kapasitas 6,8 juta DOC FS; peternakan ayam petelur Klaten dengan kapasitas produksi 9,36 juta butir per tahun.

Kegiatan usaha tersebut dilakukan oleh anak usaha WMP, yaitu PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) lebih dulu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2021.