Liputan6.com, Jakarta - PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) akan segera mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, Widodo Makmur Perkasa tengah memasuki masa book building atau masa penawaran yang berlangsung sejak, 27 Oktober 2021 dan akan selesai pada 9 November 2021.
WMP merupakan perusahaan holding yang membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging (meat processing), peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.
Founder & CEO WMP, Tumiyana menyebutkan, Perseroan menyiapkan rencana investasi sekitar Rp 10,9 triliun untuk lima tahun. Investasi tersebut, kata Tumiyana, salah satunya didanai dari hasil IPO.
Advertisement
"Rencana investasi akan dilakukan pada 5 tahun ke depan, untuk anggarannya Rp 10,9 triliun. Itu cukup besar buat kita, untuk mendorong pertumbuhan perusahaan pada durasi 5 tahun yang akan datang,” kata dia dalam paparan publik, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga
Induk usaha PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) ini akan menawarkan sebanyak 8,3 miliar saham baru. Setara 25 persen dari total saham yang dicatatkan dengan kisaran harga penawaran umum Rp 160 sampai dengan Rp 220 per saham.
Dengan demikian, dana yang dihimpun mencapai Rp 1,8 triliun. WMP akan menggunakan sekitar 11,43 persen dana hasil IPO untuk membiayai pengembangan kerjasama operasi (Joint Operation) export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia.
Perseroan juga mengalokasikan sekitar 19,05 persen untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua.
Selain itu, sekitar 19,05 persen akan dipakai untuk penyertaan modal ke anak perusahaan, sekitar 17,90 persen untuk membayar utang bank, dan sisanya 32,57 persen sebagai modal kerja grup, terutama untuk pembelian bahan baku.
"Hasil dari IPO ini akan menambah capex yang telah kami tetapkan dalam rencana pengembangan WMP dan seluruh lini bisnisnya pada beberapa tahun mendatang,” kata dia.
Selain melakukan ekspansi fasilitas produksi, salah satu strategi besar WMP dalam mendorong pertumbuhannya adalah dengan penerapan energi terbarukan pada fasilitas produksinya. Serta pengembangan fasilitas peternakan serta pertanian terintegrasi yang akan menghadirkan efisiensi biaya bagi Perseroan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bidik Dana IPO Maksimal Rp 1,8 Triliun
Sebelumnya, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, perusahaan bergerak di usaha perdagangan besar dan peternakan sapi akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Mengutip prospektus perseroan yang disampaikan ke e-ipo.co,id, Rabu (27/102/2021), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk menawarkan saham sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 25 persen. Perseroan menawarkan harga IPO Rp 160-Rp 220 per saham.
Dengan demikian, perseroan membidik dana sekitar Rp 1,33 triliun-Rp 1,83 triliun dalam rangka IPO.
Selain itu, perseroan juga mengadakan program ESA dengan jumlah sebanyak-banyaknya 7,5 persen saham dari saham yang ditawarkan dalam IPO ini. Jumlah saham itu sebanyak-banyaknya 625 juta saham. Perseroan juga menyetujui pelaksanaan program MSOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,02 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penih setelah IPO. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 343.620.000 saham.
Dana hasil IPO antara sekitar 11,43 persen untuk membiayai pengembangan kerja sama operasi export yard dan rumah potong hewan di Australia.
Selain itu, sekitar 19,05 persen untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua. Sekitar 19,05 persen untuk pemberian modal kepada entitas anak perseroan, sekitar 17,90 persen untuk pembayaran utang perseroan dan grup. Kemudian sekitar 32,57 persen untuk modal kerja perseroan terutama pembelian bahan baku.
Sebelum IPO, pemegang saham perseroan antara lain Tumiyana sebesar 95,60 persen, Warsini sebesar 4 persen, dan Mega Nurfitriyana sebesar 0,40 persen. Setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain Tumiyana sebesar 71,70 persen, Warsini sebesar 3 persen dan Mega Nurfitriyana sebesar 0,20 persen, serta masyarakat sebesar 25 persen.
Dalam rangka IPO ini, Widodo Makmur Perkasatelah menunjuk sejumlah penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Advertisement
Jadwal IPO
Jadwal IPO perseroan yaitu:
-Masa penawaran awal: 27 Oktober 2021-9 November 2021
-Perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan: 18 November 2021
-Perkiraan masa IPO: 22-24 November 2021
-Perkiraan tanggal penjatahan pada 24 November 2021
-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 25 November 2021
-Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 November 2021