Liputan6.com, Jakarta - Dana pensiun negara bagian New York yang kelola dana senilai USD 268 miliar atau sekitar Rp 3.802 triliun (asumsi kurs Rp 14.188 per dolar AS) membatasi kepemilikan saham yang terdapat di Unilever Plc.
Hal Ini terjadi setelah perusahaan melakukan pembatasan penjualan es krim Ben & Jerry's di Palestina yang diduduki Israel.
Seperti dilansir Yahoo Finance, Jumat (29/10/2021), juru bicara Pengawas Keuangan Negara Bagian New York, Thomas DiNapoli mengatakan, peninjau menemukan perusahaan dan anak perusahaannya terlibat dalam kegiatan BDS atau mengacu pada gerakan sanksi divestasi boikot yang berusaha mengisolasi Israel atas perlakuannya terhadap Palestina.
Advertisement
Dana pensiun negara bagian New York memiliki total ekuitas Unilever sebesar USD 111 juta atau sekitar Rp 1,57 triliun, kata juru bicara yang sama. Dana tersebut adalah dana pensiun publik AS terbesar ketiga.
Baca Juga
Pejabat pensiun yang terlibat dalam aksi ini terdapat di negara bagian New Jersey, Arizona dan Florida. Mereka berbondong-bondong menjual saham di Unilever atau membatasi pembelian saham baru untuk alasan yang sama.
Melihat hal ini, perwakilan Unilever masih enggan memberikan komentarnya.
Ben & Jerry's mengakhiri penjualan es krim di Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada Juli lalu. Pihaknya mengatakan, penjualan di sana tidak konsisten dengan biaya operasional.
Beberapa kelompok Amerika seperti J Street yang berhaluan liberal juga telah menyuarakan keprihatinan tentang pemukiman Israel dan menentang seruan untuk tindakan terhadap Ben & Jerry's atau Unilever.
Unilever mengatakan keputusan itu dibuat oleh dewan misi sosial independen Ben & Jerry, dan menegaskan bila hal tersebut tidak mendukung gerakan BDS.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Komitmen Perseroan
Dalam sebuah surat ke kantor DiNapoli pada Agustus, CEO Unilever Alan Jope mengatakan, Unilever berkomitmen untuk bisnisnya di Israel. Ia mempekerjakan hampir 2.000 orang, dan mengatakan merek Ben & Jerry akan tetap ada di Israel.
"Kami menyambut baik keputusan ini untuk tetap tinggal di Israel, dan telah berusaha menangani masalah ini dengan cara yang hormat dan sesensitif mungkin," tulis Jope.
Â
Â
Advertisement