Sukses

Coca Cola Beli Saham Bodyarmor Rp 79,83 Triliun Jadi Akuisisi Terbesar

Coca Cola memiliki Bodyarmor membantu mendapatkan pangsa pasar untuk kategori minuman olahraga

Liputan6.com, Jakarta - Coca-Cola mengumumkan telah membeli saham produsen minuman olahraga Bodyarmor senilai USD 5,6 miliar atau setara Rp 79,83 triliun (asumsi kurs Rp 14.255 per dolar AS). Transaksi pembelian saham itu menjadikan akuisisi merek terbesar perseroan hingga kini.

Coca Cola membeli 15 persen saham  Bodyarmor pada 2018, dan menjadikannya pemegang saham terbesar kedua. Pada saat itu, legenda bola basket Kobe Bryant adalah pemegang saham terbesar ketiga setelah investasi di Bodyarmor pada 2013, hanya dua tahun setelah pendiriannya.

Berdasarkan the Wall Street Journal, penerima harta peninggalan mendiang bintang NBA itu terima sekitar USD 400 juta atau sekitar Rp 5,70 triliun dari penjualan saham itu.

Kesepakatan sisa 85 persen saham Bodyarmor tidak sepenuhnya tidak terduga. Coca Cola pertama kali mengatakan pada Februari untuk membeli saham pengendali di Bodyarmor pada akhir 2021, dalam pengajuan pra-akuisisi.

Mengutip laman CNBC, Senin (1/11/2021), Coca Cola memiliki Bodyarmor membantu mendapatkan pangsa pasar untuk kategori minuman olahraga meski pun Gatorade dan PepsiCo jauh dari pemimpin pasar dengan sekitar 70 persen pangsa pasar.

Dengan klaim sebagai minuman olahraga yang lebih sehat, Bodyarmor telah melampaui Coke’s Powerade untuk menjadi pemain terbesar kedua dalam kategori ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Akuisisi Merek Terbesar

Menurut Coke, penjualan ritel merek minuman olahraga naik 50 persen menjadi lebih dari USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 19,96 triliun pada 2021. Sebagai bagian dari kesepakatan, salah satu pendiri Bodyarmor, Mike Repole akan berkolaborasi dalam portofolio minuman perseroan.

Repole juga mendirikan merek Vitaminwater, Smartwater, dan Energy yang semuanya sekarang dimiliki oleh Coke. Presiden Repole dan Bodyarmor Brent Hastie juga akan membantu Bodyarmor dalam usahanya menyalip Gatorade.

Jelang konfirmasi kesepakatan, Analis Credit Suisse Kaumil Gajrawala menulis kepada klien pada Jumat, 29 Oktober 2021, pihaknya berharap akuisisi akan positif untuk Coke. Selain itu, melihat peluang Coke untuk distribusikan minuman olahraga secara global.

Coke telah merombak portofolionya sejak awal pandemi lantaran telah memukul bisnis. Hal itu termasuk minuman Coca Cola plus untuk tawanan. Pada saat yang sama CEO James Quincey telah berusaha untuk menawarkan beragam minuman.

Kesepakatan Bodyarmor adalah akuisisi merek terbesar Coke yang melampaui pembelian Costa Coffee pada 2018 senilai USD 5,1 miliar atau setara Rp 72,72 triliun.

Saham Coke telah naik dua persen pada 2021, dan membawa kapitalisasi pasar perseroan USD 242 miliar atau setara Rp 3.450 triliun.