Sukses

IHSG Berpeluang Koreksi, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.413-6.603 pada Selasa, 2 November 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Selasa, (2/11/2021). Gerak IHSG dipengaruhi harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, setelah rilis data ekonomi inflasi, IHSG masih memilih kecenderungan berada dalam rentang konsolidasi wajar.

Ia menilai, tekanan masih akan terlihat mengingat peluang tekanan terhadap harga komoditas masih akan terus membayangi sehingga akan memberikan sentimen kurang terlalu baik terhadap emiten yang berkaitan dengan komoditas.

“Hal ini tentunya dapat memberikan dampak terhadap pola gerak IHSG. Hari ini IHSG berpotensi tertekan. IHSG bergerak di kisaran 6.413-6.603,” ujar dia.

Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, IHSG berpeluang kembali melemah dengan kisaran rentang pergerakan 6.500-6.627.

Pelaku pasar masih cenderung bersikap wait and see menjelang pengumuman hasil rapat the Federal Reserve (the Fed) dan rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2021. IHSG sempat berada di zona hijau hampir sepanjang hari pada perdagangan Senin, 1 November 2021, dan ditutup turun 0,58 persen.

Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sebayang mengatakan, kenaikan indeks Dow Jones dan sejumlah harga komoditas antara lain minyak, emas, nikel dan timah berpotensi menjadi katalis pendorong IHSG untuk menguat pada Selasa pekan ini.

Akan tetapi, harga batu bara dan crude palm oil (CPO) melemah dan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat alami depresiasi sehingga menjadi sentimen negatif untuk IHSG. "IHSG bergerak di kisaran 6.513-6.608,” tulis dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan, Edwin memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), Selain itu, PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Adhi Karya Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Sedangkan William memilih saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Sedangkan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).