Sukses

Emtek Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Kas Kuat hingga Kuartal III 2021

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mencatat pertumbuhan pendapatan 13,71 persen hingga kuartal III 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau disebut Emtek meraih kenaikan pendapatan dan mencatat kas yang kuat hingga kuartal III 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (3/11/2021), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk mencatat pendapatan Rp 9,59 triliun hingga kuartal III 2021. Pencapaian pendapatan ini tumbuh 13,71 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,44 triliun.

Pertumbuhan pendapatan itu didukung dari kontribusi jasa kesehatan dan rumah sakit sebesar Rp 1,16 triliun hingga kuartal III 2021.Pendapatan dari jasa kesehatan dan rumah sakit naik 515,70 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 189,53 miliar. Selain itu, kontribusi iklan juga alami pertumbuhan. Iklan tumbuh 16,44 persen menjadi Rp 3,85 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,31 triliun.

Jasa VSAT, perbaikan, perawatan, dan dukungan teknis naik 2,9 persen menjadi Rp 119,53 miliar hingga kuartal III 2021. Pada periode sama tahun lalu, jasa VSAT, perbaikan, perawatan dan dukungan teknis sebesar Rp 116,10 miliar.

Kontribusi pendapatan lain-lain naik 101,43 persen menjadi Rp 592,93 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 294,35 miliar. Sementara itu, penjualan barang tercatat Rp 3,86 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,52 triliun.

Perseroan mencatat beban pokok pendapatan Rp 6,66 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,23 triliun. Emtek pun meraup laba kotor Rp 2,93 triliun hingga kuartal III 2021. Laba kotor tersebut tumbuh 32,74 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,20 triliun.

Perseroan mencatat beban penjualan naik dari Rp 63,44 miliar hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 94,31 miliar hingga kuartal III 2021. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 1,58 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,14 triliun. Perseroan meraup laba kurs Rp 21,03 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 126,22 miliar.

Dengan demikian, Emtek mencetak pertumbuhan laba usaha selama sembilan bulan pertama 2021. Laba usaha naik 10,33 persen menjadi Rp 1,26 triliun hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,14 triliun.

Laba periode berjalan naik 210,89 persen menjadi Rp 549,96 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 176,89 miliar.

Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pemilik entitas induk Rp 217,11 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 476,57 miliar.

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali tercatat Rp 332,84 miliar hingga September 2021. Kondisi ini berbalik dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 299,68 miliar.

Total liablilitas turun dari Rp 5,48 triliun hingga Desember 2020 menjadi Rp 2,93 triliun hingga September 2021. Total ekuitas naik menjadi Rp 24,27 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 12,39 triliun.

Perseroan mencetak kenaikan aset menjadi Rp 27,20 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 17,88 triliun.

Emtek mencatat kas dan setara kas Rp 5,88 triliun hingga 30 September 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 2,69 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pendapatan Sesuai Konsensus dan Kas Kuat

Dalam laporan PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia yang disusun oleh Analis Willy Suwanto, pendapatan Emtek hingga kuartal III 2021 sesuai prediksinya dan konsensus.

“Penjualan barang dan iklan berkontribusi masing-masing 40 persen terhadap total pendapatan sembilan bulan pertama 2021. Sementara bisnis rumah sakit berikan kontribusi 12 persen,” tulis Willy dalam laporannya pada 1 November 2021.

Ia menambahkan, kontribusi pendapatan juga akan lebih tinggi setelah Sarana Meditama selesaikan akuisisi Kedoya Adyraya.

Selain itu, earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) hingga kuartal III 2021 mencapai Rp 3,3 triliun, menurut Willy sejalan dengan prediksi. Namun, di atas konsensus 119 persen.

Willy menyebutkan posisi kas Emtek mencapai Rp 5,9 triliun hingga akhir September 2021 dari posisi akhir Juni 2021 Rp 8,4 triliun. Hal ini seiring perseroan serap 311 juta saham baru yang diterbitkan Grab Teknologi Indonesia sebesar Rp 3,1 triliun pada akhir Juni 2021. Selain itu, Emtek juga sudah menjual 23,81 persen kepemilikannya di Klikdokter melalui Media Komunika Teknologi pada 30 September 2021.

Willy tetap memasang target harga saham Rp 3.200 untuk saham EMTK. Ia menilai, target harga saham itu juga bergantung bagaimana realisasi rencana Emtek untuk menjadi dominan dalam sektor teknologi.

"Adapun risiko termasuk realisasi belanja konsumen yang lebih lemah dari perkiraan, ini dapat menurunkan belanja iklan dan transaksi e-commerce yang pengaruhi valuasi Bukalapak ke Emtek,” tulis dia.

 

3 dari 3 halaman

Punya Ruang Tingkatkan Penilaian ESG

Laporan PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia menyebutkan, Emtek sebagai pemegang saham terbesar Bukalapak telah membantu 7 juta usaha kecil untuk meningkatkan pendapatannya.

Dalam rilis terbaru laporan keberlanjutan menyoroti upayanya mematuhi environment, social and governance (ESG). Perseroan juga menerima skor yang layak 74,04 dari 100 dalam tata kelola perusahaan yang baik pada 2019 dari RSM Indonesia.

Emtek menerima skor 74,04 sebagai perusahaan yang baik dalam menjalankan GCG oleh RSM Indonesia, pemeringkatan domestik menurut ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) Assessment 20218. Perusahan juga berjanjit untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan konsumsi energi.

“Kami percaya EMTK masih memiliki banyak ruang untuk ditingkatkan dalam skor GCG. Sementara itu, meski emisi gas rumah kaca tinggi dan konsumsi energi mungkin tidak dapat dihindari karena perusahaan akuisisi bisnis baru, kami pikir itu akan berusaha untuk meminimalkan emisi dan konsumsi energi secara keseluruhan,” dikutip dari laporan PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia.

Evaluasi ESG ketika melakukan akuisisi bisnis pada masa depan dan tim manajemennya karena ini menekankan keberlanjutan bisnis dan basis pelanggan. Selain itu, perusahaan medianya juga wajib menciptakan konten berkualitas untuk masyarakat umum.

Sebagai perusahaan induk teknologi, PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia, Emtek harus memilih tim manajemen berkualitas tinggi untuk bisnisnya dengan persetujuan pemegang saham. “Salah menangani salah satu bisnis dapat berdampak pada EMTK dan valuasi bisnisnya,” tulis CGS CIMB Sekuritas Indonesia.

Pada 2020 untuk pertama kalinya perusahaan rilis laporan berkelanjutan. Diungkapkan penilaian GCG-nya meningkat menajdi 74,04 pada 2020 dari tahun sebelumnya 61,33. Konsumsi listrik turun menjadi 27,64 MW pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya 28,78 MW. Emisi turun menjadi 24,24 tCO2 pada 2020 dari periode sebelumnya 25,17 t CO2.

“Laporan keberlanjutan perdana mencerminkan niat perusahaan untuk mematuhi ESG. Kami mengharapkan EMTK untuk terus meningkatkan standar ESG-nya,” tulis CGS CIMB Sekuritas Indonesia.