Sukses

Rilis Data PDB Kuartal III 2021 Bayangi IHSG, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi rilis data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (5/11/2021) akan dibayangi rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III 2021. Gerak IHSG berpotensi melemah menjelang akhir pekan ini.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang mengatakan, sentimen negatif pada perdagangan saham Jumat pekan ini akan dipicu dari indeks Dow Jones melemah 0,09 persen dan EIDO susut 0,51 persen.

Selain itu, harga minyak WTI turun 1,89 persen sehingga selama tiga hari harga minyak merosot 7,73 persen. Ditambah harga timah melemah 0,61 persen di tengah depresiasi rupiah ke level 14.360.

Pada perdagangan Jumat pekan ini, laju IHSG juga dibayangi rilis data PDB Indonesia. Edwin prediksi, PDB Indonesia tumbuh 4,1 persen pada kuartal III 2021. Edwin perkirakan, IHSG bergerak di kisaran 6.535-6.630 pada Jumat pekan ini.

Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan pelaku pasar akan mencermati rilis data PDB Indonesia pada kuartal III 2021. Diperkirakan PDB Indonesia pada kuartal III 2021 berada di kisaran level 3,5 persen.

"Menjelang akhir pekan, laju pergerakan IHSG berpotensi dibayangi aksi ambil untung dengan perkiraan rentang 6.500-6.627,” tulis laporan PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

Pada perdagangan Kamis, 4 November 2021, IHSG naik 0,52 persen seiring aksi beli investor asing senilai Rp 315 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR),  PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Sentul City Tbk (BKSL), dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).

Sedangkan Edwin memilih saham LSIP, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Selain itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY).