Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan minat masyarakat terhadap investasi turut berdampak terhadap PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW). Bahana TCW mencatat jumlah investornya telah mencapai 92.360 investor. Dari jumlah tersebut, mayoritas berasal dari kalangan usia produktif antara umur 21-29 tahun.
Selain itu, sejak 2018 hingga 2021, CAGR tumbuh 31,67 persen. Direktur Bahana TCW, Danica Adhitama menuturkan, perkembangan dan penerapan instrumen digital di dunia keuangan dan investasi Indonesia berdampak signifikan terutama pada peningkatan jumlah investor ritel di Indonesia.
Tingginya minat masyarakat terhadap investasi dan faktor pandemi telah mendorong lebih banyak orang untuk berinvestasi terutama memakai kanal digital.
Advertisement
Baca Juga
Bahana TCW pun menggandeng mitra agen penjual efek reksa dana (APERD) yang juga memiliki kanal penjualan digital. Bahana TCW gandeng lebih dari 30 APERD baik bank dan non-bank serta menajdikan Bahana TCW sebagai salah satu manajer investasi dengan kanal distribusi akses pasar ritel terbesar di Indonesia.
"Bahana TCW mencoba untuk terus berinovasi untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi di dunia investasi. Menggandeng mitra distribusi yang memiliki kanal distribusi digital merupakan salah satu inovasi dalam meningkatkan layanan dan kualitas produk kami,” ujar dia dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (7/11/2021).
Ia menambahkan, dengan aset yang dikelola atau asset under management/AUM mencapai Rp 44,63 triliun hingga September 2021.
Dana kelolaan itut idak termasuk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dan kontrak pengelolaan dana/KPD menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap produk dan layanan investasi Bahana TCW hingga kini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dongkrak Jumlah Investor dan Dana Kelolaan
Selain menyediakan produk dan layanan berkualitas, Bahana TCW berkomitmen untuk menjaga tata kelola dan pengelolaan investasi yang profesional. Selain itu, edukasi terkait investasi yang komprehensif perlu terus dioptimalkan untuk menjaga minat investasi kaum milenial di pasar modal, termasuk di reksa dana.
Mengingat secara demografi, saat ini golongan masyarakat produktif khususnya golongan milenial dan generasi Y dan Z merupakan golongan dengan jumlah terbesar.
“Saat ini adalah momentum yang tepat untuk meningkatkan jumlah investor dan dana kelolaan investasi,” ujar Danica.
Ia menambahkan, indikator makroekonomi Indonesia sudah beranjak bergerak positif paska pandemi.
“Selain itu, pengenalan risiko-risiko investasi kepada masyarakat secara umum juga perlu ditingkatkan oleh semua pemangku kepentingan. Hal ini ditujukan untuk membawa industri keuangan dan investasi Indonesia semakin baik ke depan,” ujar Danica.
Berdasarkan kondisi makroekonomi Indonesia yang menunjukkan tren positif, Bahana TCW mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini dengan melakukan investasi di pasar keuangan khususnya reksa dana.
Ada dua produk rekomendasi dari Bahana TCW yaitu Bahana Dana Likuid berupa Reksa Dana Pasar Uang yang memiliki strategi konservatif bagi investor dengan kebutuhan likuiditas yang tinggi. Kemudian Ganesha Abadi - kelas D yang memiliki fitur pendapatan bulanan atau lebih dikenal dengan sebutan Dividen. Produk investasi ini cocok bagi investor yang membutuhkan regular cashflow setiap bulannya
Advertisement