Liputan6.com, Jakarta - Melihat perkembangan kendaraan EV di Indonesia, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengaku pihaknya tengah mengembangkan manufaktur suku cadang kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan inovasi yang akan terus dilakukan perusahaan.
Meski demikian, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim menegaskan, pihaknya saat ini tak bisa berbicara secara detail terkait diversifikasi dan inovasi produk.
"Kami tak bisa bicara secara detail terkait hal ini karena terikat non disclosure agreement dengan partner dan calon partner," katanya dalam public expose, Senin (8/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya suku cadang kendaraan listrik, Hamdhani juga menyebut pihaknya akan mulai merambah bisnis alat kesehatan dan berat.
"Kami di kondisi saat ini tengah menyiapkan proses diversifikasi dan inovasi untuk kendaraan listrik serta segmen kesehatan," ujarnya.
Hamdani menuturkan, ada beberapa komponen baru pada kendaraan listrik menjadi peluang yang harus di tangkap. Terlebih perkembangan yang terjadi ke depan menuntun segmen otomotif ke arah EV.
"Saat era EV datang, akan ada komponen baru seperti baterai lithium, inverter, electro motor. Kami berusaha menjadi pemasok utama komponen tersebut di masa yang akan datang," tuturnya.
Terus meningkatkan operational excellence, AUTO berharap pihaknya mampu menekan biaya  produksi, sehingga mampu mengembangkan bisnis penyediaan suku cadang bagi kendaraan, mulai dari desain hingga penjualan.
"Saat ini, jumlah kendaraan yang ada di masyarakat sangatlah tinggi. Untuk roda dua sudah lebih dari 70 juta unit dan roda empat lebih dari 11 juta unit," ujarnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham AUTO
Pada penutupan perdagangan Senin, 8 November 2021, saham AUTO naik 0,45 persen ke posisi Rp 1.125 per saham. Saham AUTO dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.125 per saham.
Saham AUTO berada di level tertinggi Rp 1.135 dan terendah Rp 1.120 per saham. Total frekuensi perdagangan 400 kali dengan volume perdagangan 12.434. Nilai transaksi harian Rp 1,4 miliar.
Advertisement