Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (9/11/2021). Penguatan wall street akan menjadi sentimen positif untuk IHSG.
Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, banyak sentimen positif yang mendorong penguatan IHSG. Dari sentimen global, indeks Dow Jones naik 0,56 persen setelah Kongres AS meloloskan RUU belanja infrastruktur senilai USD 1 triliun dari Presiden AS Joe Biden.
“Sentimen positif lain datang dari penguatan EIDO sebesar 0,93 persen, serta naiknya harga beberapa komoditas antara lain minyak 1,08 persen, batu bara 6,77 persen, emas 0,41 persen, CPO 0,41 persen, nikel 0,95 persen dan timah 0,90 persen,” ujar Edwin dalam catatannya.
Advertisement
Baca Juga
Penguatan harga komoditas itu menurut Edwin terjadi di tengah apresiasinya rupiah atas dolar AS kembali ke level 14.200. Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.585-6.623 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpeluang tertekan pada Selasa pekan ini.
Ia menilai, pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari posisi konsolidasi wajarnya tetapi gelombang tekanan masih akan membayangi pergerakan IHSG ke depan.
Hal ini diiringi oleh tekanan yang terjadi pada pergerakan harga komoditas yang turut berdampak terhadap emiten yang berkaitan dengan komoditas sehingga membuat pasar bergerak konsolidasi. Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.504-6.672 pada Selasa pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Selain itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Sedangkan Edwin memilih saham AKRA, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Indosat Tbk (ISAT).
Selain itu, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Advertisement