Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa pagi (9/11/2021). Bursa saham Asia mendapatkan sentimen positif dari wall street yang menguat dan bahkan cetak rekor tertinggi.
Saham Softbank Group menguat 10,42 persen setelah perseroan umumkan akan buyback saham satu triliun yen atau USD 8,83 miliar. Softbank melaporkan kinerja keuangan alami rugi bersih USD 3,5 miliar atau setara 398 miliar yen pada kuartal III 2021.
Di sisi lain, indeks Nikkei 225 naik 0,13 persen. Indeks Topix cenderung mendatar. Di bursa saham China, indeks Shanghai menguat 0,46 persen, dan indeks Shenzhen bertambah 0,40 persen. Indeks Hang Seng menanjak 0,63 persen.Demikian dilansir dari CNBC, Selasa (9/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,2 persen. Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,17 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,38 persen.
Tiga indeks utama di wall street cenderung menguat dan cetak rekor setelah pengesahan paket belanja infrastruktur. Indeks Dow Jones naik 104,27 poin ke posisi 36.432,22. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 0,1 persen ke posisi 4.701,70.
Indeks Nasdaq bertambah ke posisi 15.982,36. Pada awal pekan ini, tiga indeks utama di wall street itu ditutup ke posisi rekor tertinggi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indeks Dolar AS
Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Jumat malam, 5 November 2021 meloloskan RUU infrastruktur lebih dari USD 1 triliun. Pertama kali disahkan oleh Senat pada Agustus 2021, dan paket itu akan sediakan pendanaan baru untuk transportasi, utilitas dan broadband di antara proyek infrastruktur lainnya.
Indeks dolar AS berada di posisi 94,052 setelah sempat di posisi 94,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 113,13 per dolar AS.
Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka naik 0,12 persen menjadi USD 83,53 per barel. Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat naik 0,1 persen menjadi USD 81,01 per barel.
Advertisement