Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak dalam rentang terbatas seiring pola gerak IHSG masih menunjukkan penguatan pada perdagangan Kamis (11/11/2021). Sebelumnya, IHSG ditutup naik 0,2 persen ke posisi 6.683 pada perdagangan Rabu, 10 November 2021.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG saat ini sudah berada di wave (iii) dari wave (v) dari wave A sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji resistance 6.687 dan rawan koreksi 6.600-6.630 untuk membentuk wave (iv).
“Selama IHSG masih mampu berada di atas 6.550 dan 6.480, IHSG masih berpeluang menguat kembali,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Ia prediksi, IHSG berada di kisaran support 6.550,6.480 dan resistance 6.687,6.750.
Baca Juga
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, pola gerak IHSG masih menunjukkan penguatan terbatas dengan upaya untuk mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Namun, ia melihat risiko potensi terjadinya koreksi jangka pendek masih cukup besar.
“Hal ini diiringi oleh harga komoditas yang berpotensi terkoreksi sehingga turut memberikan dampak terhadap emiten yang berkaitan dengan komoditas dan membuat pasar bergerak lebih konsolidasi,” kata dia.
William menuturkan, IHSG berpeluang bergerak dalam rentang terbatas dengan kisaran 6.504-6.696.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham pilihan, William memilih saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Selain itu, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU).
Advertisement