Liputan6.com, Jakarta - Penyedia ekosistem digital, Grup GoTo mengantongi dana sebesar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18,55 triliun (asumsi kurs Rp 14.278 per dolar AS) lebih pada penutupan pertama penggalangan dana pra-IPO.
Dana tersebut terhimpun dari investor termasuk dari anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB).
Selain itu, Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry. Perseroan mengharapkan investor lainnya bisa bergabung ke dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir pada beberapa minggu mendatang.
Advertisement
Baca Juga
"Dana yang terkumpul akan memungkinkan GoTo untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan, dan melayani pelanggan dengan lebih baik," kata CEO Grup GoTo Andre Soelistyo.
Hal tersebut termasuk fokus perseroan untuk terus menumbuhkan jumlah pelanggan, melakukan perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi.
Indonesia dan Asia Tenggara sebagai pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia, menjadi suatu keuntungan untuk memperteguh posisi GoTo sebagai pemimpin pasar.
Managing Director Primavera Capital Group yang berbasis di Singapura Michael Woo mengatakan, semakin banyaknya pengguna online membuat permintaan akan layanan GoTo terus meningkat. Perseroan terus berkomitmen memberikan pilihan, nilai, serta kenyamanan kepada seluruh pelanggan di ekosistem digital.
"GoTo adalah juara nasional dengan ekosistem terbesar dan terlengkap untuk kehidupan digital sehari-hari di Indonesia. Kami melihat peluang pertumbuhan di Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on-demand dan fintech – yaitu semua segmen di mana Primavera memilikipengalaman investasi yang luas," kata dia.
Â
p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Perolehan Pendanaan
Deputy CIO Seatown Master Fund Steven Chua menuturkan, pihaknya senang dapat berpartisipasi dalam misi Grup GoTo untuk mendorong kemajuan. Pertumbuhan ekonomi digital, terutama di Indonesia dan pasar lain yang berkembang pesat di ASEAN.
Sebagai investor beberapa tahun di Gojek, pihaknya berharap dapat melanjutkan perjalanannya dengan Grup GoTo yang terus berkembang.
Indonesia yang memiliki PDB lebih dari USD 1 triliun dan merupakan negara terpadat keempat di dunia, dan dengan populasi muda yang fasih teknologi sebanyak 270 juta merupakan ekosistem menjanjikan bagi GoTo.
Apalagi hampir dua pertiga dari pengeluaran konsumen Indonesia, dan total nilai pasar yang dapat disasar akan tumbuh menjadi lebih dari $600 miliar di Indonesia pada tahun 2025 menjadi harapan pertumbuhan bagi bisnis GoTo.
Gojek dan Tokopedia berkombinasi untuk membentuk GoTo pada Mei 2021, dan sejak itu sudah tercipta banyak sinergi di antara merek Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.
Grup GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020, dengan total Nilai Transaksi Bruto (GTV) Grup lebih dari USD 22 miliar, dan berkontribusi ke ekonomi setara dengan lebih dari 2 persen PDB Indonesia.
Citi dan Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan GoTo dalam penggalangan dana dan Davis Polk & Wardwell serta Assegaf Hamzah & Partners bertindak sebagai penasihat hukum GoTo.
Â
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement