Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) emiten bergerak di perdagangan barang saniter dan fitting akan membagikan dividen interim tunai untuk tahun buku 2021 Rp 67,50 miliar.
PT Surya Pertiwi Tbk akan membagikan dividen interim itu setelah Direksi Perseroan mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan pada 11 November 2021 untuk membagikan dividen interim tunai.
Pembagian dividen interim tersebut setara Rp 25 per saham yang akan dibagikan kepada 2.700.000.000 saham Surya Pertiwi.
Advertisement
Baca Juga
Berikut jadwal pembagian dividen interim tunai:
1.Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen):
-Pasar regular dan negosiasi pada 23 November 2021
-Pasar tunai pada 25 November 2021
2.Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen)
-Pasar regular dan negosiasi pada 24 November 2021
-Pasar tunai pada 26 November 2021
3.Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen pada 25 November 2021
4.Tanggal pembayaran dividen tunai pada 15 Desember 2021
Pada penutupan perdagangan Jumat, 12 November 2021, saham SPTO stagnan di posisi Rp 675 per saham. Saham SPTO dibuka melemah 15 poin ke posisi Rp 660 per saham.
Saham SPTO berada di level tertinggi Rp 680 dan terendah Rp 650 per saham. Total frekuensi perdagangan 105 kali dengan volume perdagangan 7.459. Nilai transaksi Rp 499,7 juta.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Keuangan
PT Surya Pertiwi Tbk mencatat kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Perseroan mencatat pendapatan bersih Rp 1,58 triliun hingga akhir kuartal III 2021. Realisasi pendapatan itu tumbuh 17,47 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,34 triliun.
Pertumbuhan pendapatan itu mendorong laba bersih naik 82,33 persen menjadi Rp 129,75 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 71,16 miliar.
Perseroan mencatat beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,12 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 976,64 miliar. Dengan demikian laba kotor perseroan tumbuh menjadi Rp 458,55 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 370,80 miliar.
Beban usaha naik dari Rp 263,07 miliar hingga September 2020 menjadi Rp 273,74 miliar hingga September 2021. Dengan demikian, laba usaha tumbuh 71,54 persen menjadi Rp184,81 miliar hingga kuartal III 2021.
Total ekuitas perseroan tercatat Rp 2,03 triliun hingga September 2021 dari periode Desember 2020 senilai Rp 1,94 triliun. Total liabilitas tercatat Rp 1,09 triliun hingga September 2021.
Dengan demikian, total aset naik menjadi Rp 3,13 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 3,03 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 331,41 miliar hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 217,8 miliar.
Advertisement