Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau disebut PGN telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD 211 juta atau sekitar Rp 3 triliun (kurs Rp 14.239 per USD) hingga kuartal III 2021.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PGN, Fadjar Harianto Widodo menuturkan, belanja modal tersebut dialokasikan untuk kegiatan downstream.
"Pencapaian capex sampai dengan triwulan III 2021 sebesar USD 211 juta. Di mana 55 persen dari realisasi tersebut merupakan pengeluaran capex di bidang downstream," ujar Fadjar dalam paparan publik Perseroan, Rabu (17/11/2021).
Advertisement
Sementara itu, 36 persen realisasi belanja modaluntuk kegiatan upstream, 7 persen midstream, dan sisanya 1 persen supporting. Pada 2021, Perseroan siapkan belanja modal hingga USD 400 juta. Rinciannya, 59 persen dialokasikan untuk downstream,24 persen upstream, 14 persen midstream, dan 3 persen supporting.
Baca Juga
Hingga September 2021, PGN membukukan pendapatan sebesar USD 2,25 miliar atau naik 5 persen dibandingkan periode tahun lalu. Hal ini terutama dipengaruhi adanya peningkatan kontribusi pendapatan dari bisnis unit upstream dan kontribusi dari bisnis segmen lainnya yang relatif stabil.
Pada periode tersebut, Perseroan dapat menjaga realisasi beban usaha di bawah target. Sehingga mampu menghasilkan peningkatan laba usaha menjadi sebesar USD 326 juta. Fadjar memaparkan, Kenaikan laba bersih terutama dipengaruhi peningkatan bagian laba ventura, peningkatan laba selisih kurs, dan reversal sengketa pajak.
"Adanya reversal dari sengketa pajak. Di mana PK DJP ditolak di level MA. Sehingga ada kenaikan yang signifikan memberikan dampak kepada realisasi laba bersih menjadi USD 386 juta atau mencapai 437 persen dibanding tahun lalu," pungkasnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Kuartal III 2021
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk mencatat pendapatan USD 2,25 miliar atau sekitar Rp 31, 95 triliun (asumsi kurs rupiah 14.176 per dolar AS) hingga kuartal III 2021. Pencapaian pendapatan ini tumbuh 4,79 persen dari periode sama tahun sebelumnya sekitar USD 2,15 miliar atau Rp 30,49 triliun.
Beban pokok pendapatan naik 5,43 persen menjadi USD 1,54 miliar hingga 30 September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,46 miliar.
Dengan demikian, Perusahaan Gas Negara mencatat laba bruto mencapai USD 711,65 juta hingga kuartal III 2021. Realisasi laba bruto itu naik 3,44 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 687,98 juta. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 30 Oktober 2021.
Perseroan mencatat kenaikan beban niaga dan infrastruktur menjadi USD 253,09 juta hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 243,68 juta. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi USD 129,13 juta hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 121,81 juta.
Pendapatan lain-lain turun dari USD 44,60 juta hingga September 2020 menjadi USD 19,53 juta hingga September 2021. Beban lain-lain susut dari USD 51,60 juta hingga kuartal III 2020 menjadi USD 22,93 juta hingga kuartal III 2021.
Dengan demikian, laba operasi tumbuh 3,33 persen menjadi USD 326,02 juta hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 315,48 juta.
Perseroan mencatat beban keuangan susut dari USD 123,71 juta hingga kuartal III 2020 menjadi USD 117,89 juta hingga kuartal III 2021. Perseroan mencatat pendapatan keuangan turun dari USD 26,51 juta menjadi USD 18,86 juta.
Perseroan meraih laba selisih kurs menjadi USD 19,61 juta dari sebelumnya USD 26,86 juta. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 286,21 juta atau sekitar Rp 4,05 triliun.
Laba ini tumbuh 437,46 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 53,25 juta atau sekitar Rp 755,02 miliar.
Laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusi 0,0118 hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya 0,002.
Advertisement
Total Liabilitas
Perseroan membukukan total liabilitas turun dari USD 4,57 miliar hingga Desember 2020 menjadi USD 4,25 miliar hingga September 2021.
Total ekuitas naik menjadi USD 3,29 miliar hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 2,95 miliar.
Total aset naik menjadi USD 7,54 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode Desember 2020 sebesar USD 7,53 juta. Perseroan kantongi kas dan setara USD 1,43 miliar hingga 30 September 2021.