Liputan6.com, Jakarta - PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,89 triliun hingga kuartal III 2021. Realisasi pendapatan tersebut naik 18,52 persen.
Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan juga naik menjadi Rp 1,57 triliun. Sehingga PP Presisi mencatatkan laba kotor Rp 320,68 miliar hingga September 2021 atau naik 7,24 persen yoy.
Merujuk laporan keuangan PP Presisi dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (18/11/2021), segmen konstruksi andil paling besar mencapai Rp 1,6 triliun. Disusul segmen ready mix Rp 177,4 miliar, dan sisanya berasal dari sewa alat sebesar Rp 113,61 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Pada periode yang sama, Perseroan mencatatkan laba ventura bersama Rp 63,69 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 15,89 miliar. Setelah dikurangi beban usaha, beban pajak, hingga beban final, Perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 107,434 miliar atau naik 114,34 persen yoy.
Dari raihan itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 246,67 persen yoy menjadi Rp 56,48 miliar dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 16,23 miliar.
Hingga September 2021, aset Perseroan naik 1,4 persen ytd menjadi Rp 6,99 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 6,89 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 4,18 triliun dan aset tidak lancar Rp 2,81 triliun.
Liabilitas Perseroan sampai dengan September 2021 tercatat sebesar Rp 4,06 triliun, naik tipis dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 4,05 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 3,05 triliun dna liabilitas jangka panjang Rp 1,01 triliun. Sementara ekuitas Perseroan tercatat Rp 2,93 triliun atau naik 3 persen ytd.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham PPRE
Pada penutupan perdagangan Kamis, 18 November 2021, saham PPRE naik 0,97 persen ke posisi Rp 208 per saham. Saham PPRE dibuka stagnan Rp 206 per saham.
Saham PPRE berada di level tertinggi Rp 210 dan terendah Rp 204 per saham. Total frekuensi perdagangan 823 kali dengan volume perdagangan 84.213. Nilai transaksi Rp 1,7 miliar.
Advertisement