Sukses

Data Ekonomi RI Positif Picu IHSG Tembus Rekor Baru

Pergerakan IHSG pada Jumat, 19 November 2021 tak lepas dari sentimen positif dari data ekonomi di dalam negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor baru pada perdagangan Jumat (19/11/2021). IHSG sentuh posisi tertinggi sepanjang masa di 6.720,98 dan terendah 6.651,77.

Analis Henan Putihrai Sekuritas, Liza C Suryanata menuturkan, pergerakan IHSG pada Jumat, 19 November 2021 tak lepas dari sentimen positif dari data ekonomi di dalam negeri.

"Ini tidak terlepas dari banyaknya sentimen positif dari data-data ekonomi yang kebetulan keluar juga hari ini. Ada trade balance dari kuartal III ternyata surplus USD 10,7 miliar,” ujarnya dalam tayangan IDX Channel, Jumat (19/11/2021).

Bank Indonesia (BI) melaporkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) surplus pada kuartal III 2021 sehingga menopang ketahanan eksternal. NPI surplus USD 10,7 miliar (Rp 152,2 triliun), setelah defisit USD 0,4 miliar pada kuartal sebelumnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan juga mengumumkan neraca perdagangan Indonesia surplus pada Oktober 2021 sebesar USD 5,73 miliar.

Surplus ini ditopang surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar USD 6,61 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 0,87 miliar. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Januari—Oktober 2021 mencapai USD 30,81 miliar.

Selain data ekonomi, Liza mengatakan pada perdagangan hari ini investor asing mencatatkan ney buy mencapai Rp 400 miliar. Selama satu bulan, asing tercatat melakukan net buy sekitar Rp 3 miliar.

“Syukurlah walaupun masih ada kekhawatiran tapering dan merebaknya COVID-19 di benua Eropa khususnya, sentimen dalam negeri kita masih terjaga,” kata Liza.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Proyeksi IHSG Pekan Depan

Pekan depan IHSG diperkirakan melanjutkan bullish menuju 6.750. Hal itu merujuk pada sejumlah saham blue chip yang juga ditutup perkasa pada akhir pekan ini. Indeks LQ45 menguat 1,85 persen ke posisi 963,43. Seluruh indeks acuan kompak menguat.  

"Jangka pendek first target kita lihat dulu kemungkinan bullish lebih lanjut ke 6.750. Saya lihat juga saham-saham blue chip akhirnya mulai bangkit lagi hari ini. Didukung Telkom, Unilever, BRI hari ini oke,” kata Liza.

Di sisi lain, Liza menyebutkan IPO Mitratel pekan depan juga patut dicermati. Mengingat IPO anak Telkom tersebut digadang sebagai IPO jumbo.

"Jangan lupa minggu depan itu ada IPO Mitratel, ini juga merupakan IPO yang tergolong jumpo sangat kita nantikan. So I believe minggu depan semoga tenaga bullishnya juga semakin ramai," pungkasnya.