Sukses

Akulaku Rampungkan Akuisisi 24,98 Persen Saham BBYB

Bank Neo Commerce, Akulaku dan PT Gozco Capital sebagai pemegang saham pengendali perseroan sebelumnya telah teken akta pengambilalihan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) menyampaikan hasil pengambilalihan saham perseroan oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) sebesar 24,98 persen pada 17 November 2021.

Perseroan, Akulaku dan PT Gozco Capital sebagai pemegang saham pengendali Bank Neo Commercesebelumnya telah teken akta pengambilalihan pada 17 November 2021. Hal itu dilakukan dihadapan notaris Dr Agung Iriantoro, SH, MH. Demikian mengutip keterbukaan informasi BEI, Senin (22/11/2021).

Perseroan menyatakan pengambilalihan telah mendapatkan persetujuan-persetujuan yang diperlukan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-174/D.03/2021 tentang izin pengambilalihan saham perseroan oleh Akulaku sebesar 22,98 persen pada 12 November 2021.

Selain itu, keputusan anggota dewan komisioner OJK nomor KEP-175/D.03/2021 tentang hasil penilaian kemampuan dan kepatutan Akulaku sebagai calon pemegang saham pengendali dan Li Wenbo dan Hu Bo selaku calon ultimate shareholders pada 12 November 2021.

“Informasi atas fakta material yang diungkapkan tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha perseroan,” tulis perseroan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Hasil RUPSLB

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kedua PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mengesahkan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pengendali Bank Neo Commerce.

Hal itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang pengambilalihan yang diatur dalam POJK No. 41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi dan Konversi Bank Umum.

RUPSLB kedua ini merupakan lanjutan dari RUPSLB sebelumnya pada 20 September 2021. Saat itu, pengesahan Akulaku sebagai pemegang saham pengendali tertunda karena belum mencapai kuorum.

"Dengan pengesahan Akulaku menjadi pemegang saham pengendali di BNC, kami yakin kolaborasi ini akan semakin intensif dan erat juga akan menjadi sebuah kekuatan tersendiri yang menghadirkan berbagai inovasi berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat, 8 Oktober 2021.

Tjandra menambahkan, salah satu kolaborasi yang semakin intensif adalah dalam penyaluran dana ke masyarakat. Pengalaman Akulaku dalam sisi lending menjadi nilai tambah bagi BNC sebagai bank digital.

Hal itu sejalan dengan upaya BNC untuk memperkuat sisi lending pada akhir 2021 hingga tahun mendatang.

Dukungan dari Akulaku ini semakin memperkuat ekosistem digital BNC dan membuat BNC memiliki proposisi yang berbeda dibandingkan dengan pelaku industri lainnya.

PT Akulaku Silvrr Indonesia merupakan bagian dari Akulaku Group yang menyediakan layanan di bidang e-commerce dan keuangan digital terkemuka di Asia Tenggara yang beroperasi di empat negara besar: Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

Menargetkan pasar negara berkembang dengan kelompok konsumen yang kurang terlayani tetapi berkredibilitas dengan pertumbuhan cepat.

"Dalam skala yang lebih besar, kami yakin kolaborasi ini juga akan membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia akan akses perbankan terhadap produk dan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau," pungkasnya.

Saat ini, porsi kepemilikan saham di Bank Neo Commerce sebagai berikut: PT Akulaku Silvrr Indonesia sebesar 24,98 persen, PT Gozco Capital Indonesia sebesar 16,53 persen, Yellow Brick Enterprise Ltd sebesar 11,10 persen, Rockcore Financial Technology Co. Ltd sebesar 6,12 persen dan masyarakat sebesar 41,27 persen.