Sukses

Bursa Saham Asia Beragam Usai Pencalonan Kembali Ketua The Fed Jerome Powell

Bursa saham Asia beragam pada perdagangan Selasa, 23 November 2021 setelah Jerome Powell kembali dicalonkan jadi Ketua the Fed.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa pagi (23/11/2021) seiring investor mencermati terhadap reaksi pasar seiring Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih Jerome Powell untuk kedua kali menjadi pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,2 persen pada perdagangan Selasa pagi. Saham biopharmaceutical Celltrion turun lebih dari tiga persen.

Indeks saham Australia ASX 200 susut 0,32 persen pada Selasa pagi. Sementara itu, saham BHP menanjak 4 persen.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,06 persen. Sedangkan bursa saham Jepang libur pada Selasa pekan ini. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa pekan ini.

Di bursa saham Amerika Serikat atau wall street, indeks Dow Jones naik 17,27 poin ke posisi 35.619,25. Indeks S&P 500 melemah 0,32 persen ke posisi 4.682,94. Indeks Nasdaq melemah 1,26 persen ke posisi 15.854,76.

Pergerakan itu terjadi karena investor di wall street bereaksi terhadap Biden yang memilih Powell untuk masa jabatan berikutnya sebagai Ketua the Fed.

Biden berada di bawah tekanan untuk menunjuk seorang Demokrat yang lebih progresif ketimbang mempertahankan Powell dari Partai Republik dalam perannya.

Jerome Powell telah membawa bank sentral AS dan ekonomi AS melalui resesi selama pandemi COVID-19. Ia melepaskan stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menjaga pasar keuangan tetap bertahan. Pencalonannya sekarang menuju Senat untuk konfirmasi.

Sementara itu, indeks dolar AS berada di posisi 96,548 dari posisi sebelumnya 95,4. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,80 per dolar AS.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Gerak Bursa Saham Asia pada Senin, 22 November 2021

Sebelumnya, pergerakan bursa saham Asia-Pasifik bervariasi pada awal perdagangan Senin pagi, 22 November 2021 Pada Senin, 22 November 2021, China tidak mengubah suku bunga dasar pinjaman atau Loan Prime Rate (LPR) satu tahun sebesar 3,85 persen. LPR lima tahunan pun tetap dipertahankan 4,65 persen.

Index Hang Seng di Hong Kong lesu dengan penurunan senilai 0,23 persen. Penyataaan ini tentu menjadi perhatian para investor terutama perusahaan-perusahaan teknologi di China seperti Alibaba, Baidu dan JD.com.

Tiga saham konglomerat itu telah terdaftar di bursa Hong Kong usai diberikan sanksi oleh pemerintah China. Hukuman diberikan atas dugaan pelanggaran undang-undang anti-monopoli.

Saham perusahaan Jack Ma tergelincir 0,22 persen sementara Baidu turun lebih banyak yakni 1.78 persen. Saham JD.com justru meningkat 2,61 persen.

Di Jepang, Nikei 225 tergelincir 0,33 persen diikuti penurunan dari Ropix Index sebesar 0,4 persen.

Sementara pergerakan indeks saham Korea Selatan relatif menghijau. Indeks saham Kospi meningkat 0,73 persen disusul saham industri kelas atas yakni Samsung Electronics melonjak lebih dari 5 persen.

Senasib dengan Jepang, saham di Australia pun mengalami penurunan. Indeks S&P/ASX 200 menyusut 0,43 persen pagi tadi. usai China mempertahankan suku bunga pinjaman acuan.

Indeks Shanghai Composite naik sebesar 0,29 persen. Sementara itu, Shenzhen Component meroket sebanyak 0,42 persen.

Indeks dolar AS berada di posisi 96,06 terhadap mata uang asing lainnya. Indeks dolar AS ini menguat dari posisi sebelumnya 95,6. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 114,18 per dolar AS.

Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent turun 0,23 persen menajdi USD 78,71 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat susut 0,24 persen menajdi USD 75,76 per barel.

 

Reporter: Ayesha Puri